18 Desember 2017
Melatih Kemandirian Day 10
15 Desember 2017
Game Level 2 Melatih Kemandirian #Day9
14 Desember 2017
Game Level 2 Melatih Kemandirian #Day8
25 November 2017
Aliran Rasa Pasca Materi Komunikasi Produktif
16 November 2017
Game Komunikasi Produktif #Day15
Siang tadi, waktu jam makan siang, ternyata Muhammad bangun tidur siang duluan dan main-main di sekitaran ummi tidur.
Mulai dari timpa-timpa umik, buka-buka buku lalu diperlihatkan ke umik, sampe bongkar sana sini.
Umik masih lay on the bed, sampai ga sadar kayaknya Muhammad mulai lapar.
Jadi.. ada roti yang umik simpan di kursi makannya Muhammad dan pastinya mudah ia jangkau.
Dan Muhammad berinisiatif mengambil roti itu dan memakannya.
Berhubung rotinya dibungkus plastik, Muhammad pun menghampiriku untuk meminta dibukakan bungkusnya.
setelah itu ia makan dan minum sendiri yang pastinyaaa... buat berantakan.
Setelah Muhammad selesai makan, ummi minta tolong supaya Muhammad mau membantu bersihkan bekas makannya yang berantakan. Dan ia pun mau🤗
.
.
.
#Day15
#GameLevel1
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIP
Game Komunikasi Produktif #Day14
14 November 2017
Game Komunikasi Produktif #Day13
Karena sudah berusia 18bulan, ummipun mulai menjadwalkan waktu menyusui untuk Muhammad, dan sebisa mungkin dipatuhi.
Karena jika terlena dengan rengekan sang anak, bisa-bisa proses menyapih akan gagal.
Anak akan terus meminta dengan cara menangis dan iniiii... benar-benar umik hindari.
Jadilah kalau dia merengek minta menyusui, sebisa mungkin umik alihkan.
"mmi...mmiiiii... nenen"
"kok nenen nak? kan tadi udah mimi susu moo?"
"aaaaa nenen!" *cranky*
"eh eh lihat tuh ada apa!"
umik langsung menyalakan kartun islami tentang doa-doa dan agak megeraskan volumenya.
Muhammad pun teralihkan perhatiannya, ia mendengarkan kartun-kartun doa keseharian🤗😊
.
.
.
#Day13
#GameLevel1
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBunSayIIP
30 Juli 2017
#NHW9 : Bunda Sebagai Agen Perubahan
Everyone is a changemaker - IIP
Untuk itu kita diharuskan untuk mengisi table yang menggambarkan planning-planning output kedepan.
yang mempunyai rumus:
Minat, Hobi, Ketertarikan
Kaligrafi, Menggambar, Menulis, Kesekretariatan
Skill, Hard, Soft
Designer, Creator, Enterpreneur
Isu Sosial
Kaligrafi -> cukup sulit membeli alat dan bahan
Menggambar (hijabusana, busana muslim syari) -> remaja lebih menyukai busana muslim yang trendy ketimbang yang syari
Menulis (tausiyahku) -> kurangnya minat membaca buku di kalangan masyarakat
Enterpreneur -> Menjamurnya perusahaan travel yang komersil (memasang harga murah namun kurang tanggungjawab utk memberangkati
Masyarakat
Remaja
Rumah Tangga
Pengguna Media Sosial
Ide Sosial
Kaligrafi -> Sixteenth Gallery
Menulis -> tausiyahku
Menggambar, desain -> hijabusana
Kesekretariatan, enterpreneur -> elharamain wisata
Sebenarnya saat ini saya sedang menjalani peran sebagai penulis buku, penyelenggara travel haji umrah dan juga mempunyai usaha busana muslim yang saya produksi sendiri. tapi jujur saya kurang baik dalam manajemen waktu, sehingga NHW yang seharusnya menjadi jembatan agar saya lebih pandai dalam mengelola waktu, namun karena demi menggugurkan suatu kewajiban di tengah kesibukan, akhirnya NHW menjadi ala kadarnya :(
smoga saya bisa menjadi lebih baik lagi ke depannya, terutama dalam manajemen waktu.
terimakasih IIP, beruntungnya saya bergabung disini, banyak manfaat yang telah saya ambil.
jazakumullah khairan katsiran
21 Juli 2017
#NHW8 : MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS
MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS
1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
ada teman bijakku yang mengatakan...
"umur dan jasadmu mungkin tak akan abadi, namun kerja keras dan karyamu.. akan mendekatkanmu pada keabadian"
semoga aku, kamu, kita..
bisa terus berkarya dan bermanfaat
baik untuk diri maupun orang sekitar,
baik di dunia maupun di akhirat
aamiin
20 Juli 2017
Materi 8 : Misi Spesifik Hidup dan Produktivitas
Q&A bersama mba Ike Pratiwi Tentang Home Schooling
Ahlan wa sahlan mba ike.. saya anna..
Saya tertarik melihat profil mba Ike yang aktif dalam HS, bagaimana langkah untuk memulai HS?
Kemampuan apa sajakah yang diperlukan pendidik (dalam hal ini orang tua) untuk mempersiapkan diri untuk mengajar HS?
Terima kasih ☺
* Orangtua harus belajar dan paham betul tentang apa itu homeschooling dan segala pernak - pernik tentang homeschooling.
* Punya Tujuan, Visi, Misi pendidikan keluarga
* Learning (mengikuti webinar, seminar, baca buku atau pengetahuan lain tentang HS), Sharing (berbagi pengalaman dengan teman seperjuangan), Networking (berkomunitas). ✅
T: Kemampuan apa sajakah yang diperlukan pendidik (dalam hal ini orang tua) untuk mempersiapkan diri untuk mengajar Hs?
Apa suka duka jadi bu sekjen?
Apa suka duka HS? Pernah salting ato kekurangan ide ga pas HS🙈
Bunda produktif fersi mba ikhe apa?😄
T: Apa suka duka HS?
T: Pernah salting ato kekurangan ide ga pas HS🙈 ➡
T: Bunda produktif fersi mba ikhe apa?😄 ➡
Trimakasih mbak... 😊😊
#maafkeun jika klo keluar dri konteks..
Karena awalnya, saya lebih dulu mengenal HS baru kemudian mengenal Institut Ibu Profesional. ✅
Bagaimana dg kurikulum yg diajarkan pd Hs?
15 Juli 2017
NHW7
10 Juli 2017
NHW6 : Belajar Menjadi Manajer Keluarga Handal
1) sholat tepat waktu dan tilawah
2) mengurus kebutuhan anak dan suami
3) mengerjakan deadline
3 aktivitas yang paling tidak penting
1) berlama-lama memegang gadget (ngobrol di group, stalk, mencari tahu sesuatu yang kurang bermanfaat)
2) tidur di saat pekerjaan belum selesai
3) chat-video call dengan temen disaat masih banyak pekerjaan domestik yang harus dilakukan
Dalam penerapan keseharian, kemungkinan besar 65% saya mengerjaka hal-hal penting dan 35% waktu habis karena melakukan sesuatu yang tidak penting sehingga pekerjaan terus tertunda:(
Saya sangat menyadari kalau ini salah dan akan merugikan kalau saya tidak cepat membenahi.
Karena itu saya akan terus belajar.
Oleh karena itu saya akan membuat kandang waktu.
Yang semoga istiqomah bisa saya terapkan dalam keseharian.
Kandang Waktu:
04.45-08.00 (shalat subuh, tilawah, bersih2,sarapan)
08.00-11.00 (mandi, main dengan muhammad)
11.00-13.30 (menyiapkan makan siang, makan, sholat zuhur, menidursiangkan muhammad)
11.30-15.30
Nyetrika, baca2 group whatsaap)
15.30-17.30
(Sholat ashar, mandi, JJS)
17.30-20.00
Kmungkinan dalam penerapannya masih agak berubah2 karena anak yang masih kecil (1thn) dan jadwalnya masih tidak menentu
17 Juni 2017
#NHW5 Belajar Bagaimana Caranya Belajar
Setelah mencari tahu dan browsing internet. dari sekian banyak pengertian desain pembelajaran, menurut Ely (1979) pengertian perencanaan pembelajaran adalah suatu proses dan cara berfikir yang dapat membanttu menciptakan hasil yang diharapkan. Pendapat ini mengemukakan bahwa suatu perencanaan membutuhkan target yang akan dicapai atau yang sebagaimana diisyaratkan oleh Ely dengan kata 'hasil' yang harus dicapai.
Dengan itu saya pun merancang desain pembelajaran sebagai berikut:
1. Keinginan yang kuat untuk menguasai suatu ilmu
dan ilmu yang ingin saya kuasai adalah ilmu parenting. Mengapa harus memiliki keinginan yang kuat? sebab ketika kita sudah mempunyai keinginan, maka akan lebih mudah untuk menumbuhkan semangat dalam mempelajarinya.
2. Mencari Tahu
Setelah memiliki keinginan, maka mulailah untuk mencari tahu. Mengumpulkan informasi bagaimana cara untuk mendapatkan ilmu tersebut. baik dari sumber ilmu, teman-teman yang memiliki kesamaan visi, dsb
3. Menyusun Strategi
Setelah mendapatkan cukup informasi mengenai sumber ilmu, maka saya akan menyusun strategi agar dapat meluangkan waktu untuk mempelajari ilmu tersebut. Mulai dari masuk komunitas tentang kekeluargaan-parenting, membaca buku-buku tentang parenting, mengikuti kulwaap seputar parenting dan tentunya agar dapat terus menjaga semangat sayapun juga membutuhkan teman-teman yang sevisi dan bersemangat dalam menuntut ilmu.
4. Mengaplikasikan dalam keseharian
karena sekedar teori tanpa pengaplikasian dalam dunia nyata adalah sia-sia. maka saya akan mencoba mengamalkan apa yang sudah didapat dari belajar ilmu parenting ke kehidupan sehari-hari.
5. Mengevaluasi Diri.
sejauh apa ilmu yang sudah didapatkan dengan pengaplikasian ke kehidupan nyata?
apakah ada perubahan yang terjadi baik dari diri saya maupun keluarga saya ketika saya telah berusaha mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata?
apakah saya sudah maksimal dalam menjalaninya?
adakah yang perlu diperbaiki?
ya! tentunya evaluasi sangat penting untuk menunjang perbaikan lagi dan lagi.
10 Juni 2017
#NHW4 : Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah
berikut #NHW4 nya..
a. Mari kita lihat kembali Nice Homework #1, apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan dikuasai?
Sampai hari ini saya akan tetap memilih ilmu parenting yang akan saya fokuskan untuk pelajari dalam Universitas Kehidupan ini; seperti apa yang telah saya jabarkan di #NHW1.
b. Mari kita lihat di Nice Homework #2, sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi chcklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk terpicu "memantaskan diri" setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.
Jujur saja, meskipun saya belum merevisi #NHW2 dengan menyertakan targetan waktu, namun dalam realisasinya, saya sudah menerapkan daily checklist dalam memperbaiki diri, memprodukttifkan waktu. dan Alhamdulillah ketika saya berusaha dan berhasil memenuhi daily checklist setiap harinya, ada kepuasan dalam hati saya; merasa lebih efektif dalam menggunakan waktu yang ada. Semoga daily checklist ini bisa menjadi rutinitas yang istiqomah, sehingga saya bisa lebih produktif dan bisa lebih baik dari hari yang kemarin.
c. Baca dan renungkan kembali Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.
Semenjak sekolah, saya memang sering mengabdikan diri dan waktu saya sebagai pengurus, baik dalam komunitas maupun organisasi. Dulu, niat saya hanya ingin memanfaatkan waktu untuk kebaikan. Karena seorang pemuda, jika dirinya tidak disibukkan oleh kebaikan, maka dia akan lebih condong pada keburukan.
Pun, ketua organisasi saya pernah berkata: Jika kita memasuki sebuah perkumpulan, baik itu sebuah organisasi, komunitas, lembaga atau semacamnya. maka jangan berpikir -apa yang akan kita dapatkan disini- melainkan, -apa yang dapat kita beri disini-
Maka, semenjak itu. Saya kembali memperbaharui niat. Selama saya mempunyai waktu.. selama itu dalam hal kebaikan, maka saya akan berusaha membantu apa yang bisa saya berikan dalam perkumpulan-perkumpulan yang saya ikuti.
Alhamdulillah dua tahun sebelum menikah, saya mendapat rezeki teman-teman shalih di suatu komunitas dakwah. dari situ saya berusaha memberikan tenaga, waktu dan potensi yang saya bisa untuk komunitas itu, semata lillahi ta'alaa.
namun betapa Maha Baiknya Allah. IA bukakan pintu rezeki untuk saya. selain mendapati banyak teman-teman yang mengingatkan pada kebaikan, saya juga mendapat kesempatan untuk masuk dalam dunia tulis-menulis. Dari mulai mengisi puisi - mengisi beberapa bab dalam buku sampai menulis skenario film. Alhamdulillahilladzii 'alaa kulli ni'matihii tatimus-shalihaat. Dan alhamdulillah sampai sekarang terus berlanjut, insyaaAllah hingga hari ini saya telah berkontribusi menulis dalam 6 buku yang semoga ada setitik kebaikan dan hikmah bagi pembaca; yang semoga akan menambah timbangan amal di akhirat kelak
Selain itu, saya juga tengah merintis usaha busana muslim syari via online bersama satu teman komunitas. Namun, sering naik turun. Saya merasa, semenjak hamil besar sampai sekarang waktu yang tersedia tidak cukup untuk mengurusi hijab online saya. Mengingat barang kami adalah produksi sendiri. Mulai dari membeli bahan dan memproduksinya menjadi khimar dan gamis siap pakai. Meskipun demikian, saya tidak ingin menyerah dan tutup. Saya akan belajar, berusaha dan memperbaiki kesalahan yang membuat usaha saya tidak konsisten.
Awal ingin membuka busana muslim online adalah membantu teman-teman yang ingin berhijab syari, agar mudah mendapatkannya.
Namun, tetaplah keluarga adalah prioitas. Karena amanah terbesar adalah dititipkannya pendamping hidup dan buah hati.
Misi Hidup: Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain
Bidang: Seni (Karya Tulis) dan Entrepeneur (marketing online)
Peran: Inspirator dan Mompreneur
d. Setelah menemukan 3 hal tersebut, susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.
1. Ilmu Agama: tauhid, tahsin, fiqih
2. Ilmu parenting: management waktu, pendidikan anak pada masa golden age
3. Ilmu Berwirausaha: management keuangan, marketing online
Maka, milestone yang akan saya tetapkan adalah sbb:
KM0 - KM1
Menguasai ilmu seputar Bunda Sayang
KM1 - KM2
Menguasai ilmu seputar Bunda Cekatan
KM2 - KM3
Menguasai ilmu seputar Bunda Produktif
KM3 - KM4
Menguasai ilmu seputar Bunda Shaleha
Karena, saya rasa ilmu-ilmu yang dicantumkan untuk menjalani misi hidup sudah terangkum pada kelas-kelas tahapan di Institut Ibu Profesional.
e. Koreksi kembalu checklist anda di NHW #2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.
InsyaaAllah dalam waktu dekat ini, akan saya revisi, print dan pajang di tempat yang sering terlihat.
f. LAKUKAN, LAKUKAN, LAKUKAN!
Bismillaah.. biidznillaah..
Semoga bisa memperbaiki diri setiap hari dan lebih baik dari hari yang lalu.
doakan ya!
semangaat!
4 Juni 2017
#NHW3: Membangun Peradaban Dari Dalam Rumah
Memangnya apa sih isi #NHW3 kali ini?
check it out yaa..
Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.
nunda-nunda baca terus waktu dikasih surat. mungkin ia khawatir isi suratnya akan membahas tentang kesalahan2nya di waktu lampau.
waktu dikasih surat.. senyum-seyum. tapi suratnya gamau dibaca :D
dan ujian di Rumah Tangga ini dari 2bulan sebelum pernikahan sampai hari ini luar biasa, ya.. hehe
dan barangkali Allah pasangkan saya dengan suami, agar saya bisa sabar memberi pengertian tentang agama. pola pikir yang bersebrangan membuat saya harus benar-benar lapang dalam memberi pemahaman kepada suami.
dakwah ke keluarga terlebih ke suami adalah hal yang tak mudah. namun, smoga Allah mampukan saya dan melembutkan hati suami.
tantangan terberat saya adalah diri saya sendiri.
ketika saya tidak mampu menghalau pikiran negatif tentang suami yang menyelimuti pikiran.
ketika saya tidak mampu sabar dalam menghadapi sifat suami
ketika saya tidak mampu sabar dalam mengurus anak
ketika saya tidak mampu mengatur waktu yang ada untuk megurus rumah tangga.
ketika saya tidak bisa memperdengarkan murrotal pada suami dan anak setiap harinya agar mereka miliki hati yang lembut
dan yang utama adalah ketika saya tidak bisashalat tepat waktu
smoga saya bisa menjadi lentera dalam gelap. terlebih untuk keluarga kecil saya.
terutama untuk suami saya, karena bagaimanapun Allah tak mungkin salah dalam memilihkan pasangan. barangkali badai yang terjadi dalam Rumah Tangga kita adalah agar kita introspeksi diri dan semata ingin Allah berikan hikmah kebaikan setelahnya.
ustadzahku.. pernah menyampaikan..
ketika taqdir Allah tak sejalan dengan apa yang kita inginkan, maka bersabarlah terlebih dahulu dan tetap jalani dengan tawakkal semata berharap padanya.
tetaplah bersyukur pada apa yang kita miliki sekarang.
tak perlu iri pada kebahagiaan yang orang lain miliki, karena kita tak pernah tahu kesusahan apa yang telah ia lewati kemarin
jangan pula sedih terhadap kesusahan yang tengah kita hadapi, karena kita tak pernah tahu ada hadiah apa yang Allah siapkan esok hari.saya pun menangkap maksud Allah.. setelah satu tahun pergulatan batin ingin melanjutkan atau selesai, saya pun terus bersabar atas perilaku suami, tak hentinya menangis meminta pada Allah tempat segala pengaduan. sebab dilema, jika keluarga tau tentang hal ini pastilah tak akan ada maaf untuk suami. tapi saya berusaha tetap sabar dan mencoba menilai dari sudut pandang berbeda mengapa suami melakukan hal yang tidak baik.
hingga pada akhirnya, perilaku yang tak baik tetap berlanjut dan saya merasa muak dan memberi tahu pada kakak ipar tentang masalah yang saya alami. ipar pun melaporkan pada baba mertua dan menyuruh saya agar tetap bersabar dan jangan putus dalam berdoa.
ipar pun tak bisa menyarankan agar kami pisah, ia hanya menyarankan agar meminta pada Allah agar diberi kemudahan dalam urusan dan juga diberi jalan yang terbaik.
\ipar pun khawatir jika tak bersama saya, adiknya akan jauh lebih buruk.\
saya hanya berharap bisa lapang menjalani ini dan diberi kesabaran yang lebih dari sebelumnya.
dalam kondisi seperti ini saya hanya bisa berdoa yang baik-baik. smoga ia diberi hidayah, menyesali perbuatan dan menjadi ayah yang baik dan shalih serta anak-anak dari rahimku akan menjadi qurrota a'yun, salah satu kekuatanku, smoga menjadi generasi penyabar dan bertaqwa.
doakan ya..
smoga saya bisa menjadi istri shalihah yang dirindukan syurga atas dahsyatnya badai rumah tangga yang tanngal 6juni nanti baru berusia 2 tahun :)
27 Mei 2017
#NHW2 : Menjadi Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga
untuk NHW kali ini kita disuruh untuk membuat indikator yang kita sendiri bisa menjalankannya. Bahkan meminta suami dan anak untuk juga menilai diri kita. Tidak lain agar kita dapat melihat dan menilai diri dari sudut pandang yang berbeda.
hmm... Padahal baru sepekan bersama teman-teman IIP tapi rasanya teramat banyak ilmu-ilmu nice bin keren yang saya dapatkan. Alhamdulilllah :D
Sebelum masuk ke CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN yang merupakan inti dari #NHW2 ini, kita diberi kunci membuat indikator singkat menjadi SMART, yaitu:
- SPECIFIK (unik/detil)
- MEASURABLE (terukur, contoh: dalam 1 bulan, 4kali sharing hasil belajar)
- ACHIEVABLE (bisa diraih, tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah)
- REALISTIC (Berhubungan dengan kondisi kehidupan sehari-hari)
- TIMEBOND (Berikan batas waktu)
Keren ya. Memang, kita tidak boleh menjalani hidup layaknya air yang mengalir. Kita harus punya tujuan dan menetapkan target, tentunya agar lebih mudah fokus dan tidak banyak waktu terbuang. Sebab kita tidak akan pernah tahu, sampai kapan umur kita di dunia :)
Jadi, waktu itu saya coba buka obrolan, yang intinya ingin menanyakan soal #NHW2 ke bapak suami:
I: "Hmm.. aku dapet PR nih, suruh interview bapak suami sama anak. Tapi Muhammad masih 1tahun, belum ngerti. Berarti kamu aja ya.."
*sambil nyengir* tapi jangan Ge eR yak."
S: "Iya.." *senyum sambil mainan hape*
I: " Kamu maunya, aku jadi istri yang kayak bagimana?"
S: "Hm.. Ya.. kayak istri"
I: " !@#$%^&*(&
(Mungkin dia bingung, kok tiba-tiba istrinya nanya begitu) kya gimana..?
S: "Memang PRnya kya gimana sih" (sambil senyum mungkin bingung)
I: "Nih aku kirim via whatsaap ya. Langsung dijawab ya.."
Setelah dikirim #NHW2nya, katanya..
S: "Wih panjang amat. Harus dijawab sekarang nih?"
I: "Iya, soalnya deadlinenya besok sabtu"
S: "Ooh masih lama. Besok aja ya"
I: "Hmm.. tapi jangan lupa"
Setelah ditunggu-tunggu dan diingetin berkali-kali sampai hari Sabtu siang belum juga ada ancang-ancang mau jawab u,u
Yasudah apa adanya ya ini.. dijawab yang pernah keluar dari mulutnya aja, tapi meski #NHW2 nya sudah dikumpulkan, akan tetap saya tagih ke bapak suami. hihi biar jadi topik perbincangan seru nantinya kalau dia jawab.
Ohya, berikut #NHW2 intinya..
Sebagai Individu, indikator yang ingin saya jalani dan berusaha perbaiki dari waktu ke waktu yaitu:
1. Shalat tepat waktu
2. Menghidupkan kembali shalat sunnah rawatib terutama subuh,
3. Mendengarkan murratal atau membaca al qur'an 1 juz perhari
4. Sedekah perbulan
5. Mengikuti kajian/majelis online untuk menambah ilmu karena untuk hadir di majelisnya langsung untuk sekarang-sekarang ini agak repot karena masih punya bayi. hehe insyaaAllah akan tetap harus diusahakan terutama kalau anak sudah mulai diajak bicara.
6. Mengikat ilmu dengan menulis; kembali menulis di blog, selain melatih kemampuan menulis hal ini juga agar ilmu yang di dapatkan tidak hilang dan insyaaAllah dapat bermanfaat bagi yang lain.
7. Mengusahakan online shop tetap jalan
Sebagai Istri, indikator yang ingin saya jalani dan berusaha perbaiki dari waktu ke waktu yaitu:
1. Tidur awal, bangun awal
2. Memperbaiki manajemen waktu antara mengurus pekerjaan rumah, anak dan suami: Jam 9pagi rumah sudah bersih dan sarapan sudah tersedia.
2. Mengatur keuangan keluarga dengan baik: setiap bulan harus mempunyai saving baik untuk ditabung di dunia atau ditabung di akhirat (alias sedekah hehe)
3. Pandai merawat diri, meskipun lebih banyak waktu di rumah: Enak dipandang dan wangi.
4. Menjadi pendengar dan teman curhat yang baik: Jika suami benar, maka puji dan semangati. Namun jika salah, berusaha meluruskan sesantun mungkin.
5. Menghadirkan quality time; jalan-jalan, bercanda, saling tukar cerita dan pendapat.
6. Menjadikan kelebihan suami sebagai kesyukuran dan kekurangannya sebagai ladang pahala. Bagaimanapun kita menikahi manusia; yang tempatnya salah dan lupa. tentu sayapun juga banyak kekurangannya. namun yang terpenting adalah bagaimana kita hidup berdampingan, mengetahui kekurangan tapi menerima dan masih ingin bersama tertatih menuju surga-Nya.
Rumah Tangga.. ibarat rumah dan pondasi penting pada suatu bangunan.Anggaplah suami adalah rumah dan istri adalah tangga nya. Dapat berlaku pula sebaliknya.
Jika tangga di rumah itu rusak, apa yang akan kita lakukan?
Perbaiki atau mengganti rumahnya?
Tentunya kita berusaha untuk memperbaiki yang rusak terlebih dahulu, kan?
Sebagai pasangan, saya mencoba untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada suami.
Agar saling mengingati.. menasihati dalam kebaikan. karena sejatinya kami adalah pakaian bagi satu sama lain.
Sebagai Ibu, indikator yang ingin saya jalani dan berusaha perbaiki dari waktu ke waktu yaitu:
1. Memeluk dan mencium anak setiap hari.
2. Mendengarkan Al-Qur'an pada anak setiap hari
3. Mengajaknya jalan pagi atau sore setiap hari.
4. No Gadget ketika tengah bermain dengan anak.
5. Tidak boleh berdebat atau marah dengan suami di depan anak
6. Terus mengupgrade kesabaran.
Semoga saya bisa terus memperbaiki diri dari waktu ke waktu. Mengupayakan apa yang sudah ditargetkan agar bisa tercapai dan istiqomah menjalaninya. Aamiin.. SEMANGAT! ☺