23 Desember 2013

REVIEW BUKU RANTAU 1 MUARA



Setelah libur sharing kurang lebih satu pekan, kali ini sesi sharing grup WA LBALID dimulai kembali edisi Juni - Juli 2013. Duet yang beruntung untuk mengawali jadwal edisi II ini adalah duet Vita dan Ryan. Kebetulan mereka kebagian sesi Review Buku dan memilih buku Rantau 1 Muara karya A. Fuadi. 

REVIEW BUKU RANTAU 1 MUARA

Judul buku : Rantau 1 Muara
Penulis : A. Fuadi 
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman : x + 407 halaman
Tahun terbit : 2013

Rantau 1 Muara adalah buku ketiga dari trilogi Negeri 5 Menara. 

Buku pertamanya adalah Negeri 5 Menara. Di dalam buku tersebut, penulis menceritakan perjalanan Alif ketika di Gontor dan pertemuannya dengan sahibul menara.

Pada buku keduanya, Ranah 3 Warna, penulis menceritakan perjalnan hidup Alif pada masa kuliahnya di Bandung dan menjadi scholarship hunter. Sedangkan di buku ketiganya ini, Rantau 1 Muara, penulis bercerita tentang Alif dalam pencarian tempat berkarya, perncarian belahan jiwa, dan pencarian di mana hidup akan bermuara.

Alif sudah mengelilingi separuh dunia, tulisannya pun telah tersebar di banyak media dan diwisuda dengan nilai terbaik. 

Semangatnya begitu membara ketika itu. Tetapi, ia lulus kuliah pada saat yang salah. Akhir tahun `90-an, saat Indonesia dicekik krisis ekonomi dan dihoyak reformasi.

Lalu bagaimana ia bisa menggapai mimpinya dengan keadaan ekonomi Indonesia pada saat itu?

Ia terus mengamalkan "mantra" man jadda wajada (siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil) dan man shabara zhafira (siapa yang bersabar akan beruntung) sepanjang usahanya menggapai impian.

Kemudian ia diterima menjadi wartawan di salah satu media di Ibu Kota. Di sana, hatinya tertambat pada seorang gadis, yang pernah ia curigai. Lalu, mau dibawa kemana hubungan mereka?

Impiannya untuk bisa merantau ke benua Amerika kini terealisasi. Takdir menerbangkannya ke Washington DC sampai terjadi tragedi 11 September 2011 di New York.

Mengapa orang terdekatnya, yang sudah ia anggap seperti saudara selama perantauannya pergi meninggalkannya? Alif dipaksa memikirkan ulang misi hidupnya. Dari mana dia bermula dan ke mana dia akhirnya akan bermuara?
"Mantra" ketiga man saara ala darbi washala (siapa yang berjalan di jalannya akan sampai di tujuan). "Mantra" tersebut menuntun Alif pada misi hidupnya. Hidup hakikatnya adalah perantauan. Suatu masa akan kembali ke akar, ke yang satu, ke yang awal. Muara segala muara.

"Perjuangan tidak boleh berakhir, bahkan ketika semua tampaknya akan gagal." -hlm. 185-

Buku ini menceritakan sebuah perjuangan hidup dan tujuan hidup yang dikemas dengan bahasa yang ringan dan ter-update. 

Kekurangan dalam buku ini, ada sedikit bahasa daerah yang tidak diberi penjelasan. Jadi, agak sedikit roaming.

Kelebihan dari buku ini, ada istilah-istilah asing yang terdapat di dalamnya dan langsung dijelaskan dalam cerita. Jadi memudahkan sekali dalam memahami maksud dari istilah-istilah tersebut. Apalagi ada ilustrasi peta di sampul bagian dalamnya, membuat pembaca serasa ikut berpetualang di dalam cerita dan mengenal tempat-tempat itu dengan baik.

Sama seperti buku-buku sebelumnya, tapi buku ini lebih menarik. Design sampulnya aja cucok, gimana isi didalamnya? Recommended sekali.

Nah, buku ini cocok nih untuk yang sedang dilanda krisis kepercayaan diri dan membutuhkan semangat dalam berjuang menggapai impian. 



Tidak ada komentar: