23 Desember 2013

REVIEW BUKU RANTAU 1 MUARA



Setelah libur sharing kurang lebih satu pekan, kali ini sesi sharing grup WA LBALID dimulai kembali edisi Juni - Juli 2013. Duet yang beruntung untuk mengawali jadwal edisi II ini adalah duet Vita dan Ryan. Kebetulan mereka kebagian sesi Review Buku dan memilih buku Rantau 1 Muara karya A. Fuadi. 

REVIEW BUKU RANTAU 1 MUARA

Judul buku : Rantau 1 Muara
Penulis : A. Fuadi 
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman : x + 407 halaman
Tahun terbit : 2013

Rantau 1 Muara adalah buku ketiga dari trilogi Negeri 5 Menara. 

Buku pertamanya adalah Negeri 5 Menara. Di dalam buku tersebut, penulis menceritakan perjalanan Alif ketika di Gontor dan pertemuannya dengan sahibul menara.

Pada buku keduanya, Ranah 3 Warna, penulis menceritakan perjalnan hidup Alif pada masa kuliahnya di Bandung dan menjadi scholarship hunter. Sedangkan di buku ketiganya ini, Rantau 1 Muara, penulis bercerita tentang Alif dalam pencarian tempat berkarya, perncarian belahan jiwa, dan pencarian di mana hidup akan bermuara.

Alif sudah mengelilingi separuh dunia, tulisannya pun telah tersebar di banyak media dan diwisuda dengan nilai terbaik. 

Semangatnya begitu membara ketika itu. Tetapi, ia lulus kuliah pada saat yang salah. Akhir tahun `90-an, saat Indonesia dicekik krisis ekonomi dan dihoyak reformasi.

Lalu bagaimana ia bisa menggapai mimpinya dengan keadaan ekonomi Indonesia pada saat itu?

Ia terus mengamalkan "mantra" man jadda wajada (siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil) dan man shabara zhafira (siapa yang bersabar akan beruntung) sepanjang usahanya menggapai impian.

Kemudian ia diterima menjadi wartawan di salah satu media di Ibu Kota. Di sana, hatinya tertambat pada seorang gadis, yang pernah ia curigai. Lalu, mau dibawa kemana hubungan mereka?

Impiannya untuk bisa merantau ke benua Amerika kini terealisasi. Takdir menerbangkannya ke Washington DC sampai terjadi tragedi 11 September 2011 di New York.

Mengapa orang terdekatnya, yang sudah ia anggap seperti saudara selama perantauannya pergi meninggalkannya? Alif dipaksa memikirkan ulang misi hidupnya. Dari mana dia bermula dan ke mana dia akhirnya akan bermuara?
"Mantra" ketiga man saara ala darbi washala (siapa yang berjalan di jalannya akan sampai di tujuan). "Mantra" tersebut menuntun Alif pada misi hidupnya. Hidup hakikatnya adalah perantauan. Suatu masa akan kembali ke akar, ke yang satu, ke yang awal. Muara segala muara.

"Perjuangan tidak boleh berakhir, bahkan ketika semua tampaknya akan gagal." -hlm. 185-

Buku ini menceritakan sebuah perjuangan hidup dan tujuan hidup yang dikemas dengan bahasa yang ringan dan ter-update. 

Kekurangan dalam buku ini, ada sedikit bahasa daerah yang tidak diberi penjelasan. Jadi, agak sedikit roaming.

Kelebihan dari buku ini, ada istilah-istilah asing yang terdapat di dalamnya dan langsung dijelaskan dalam cerita. Jadi memudahkan sekali dalam memahami maksud dari istilah-istilah tersebut. Apalagi ada ilustrasi peta di sampul bagian dalamnya, membuat pembaca serasa ikut berpetualang di dalam cerita dan mengenal tempat-tempat itu dengan baik.

Sama seperti buku-buku sebelumnya, tapi buku ini lebih menarik. Design sampulnya aja cucok, gimana isi didalamnya? Recommended sekali.

Nah, buku ini cocok nih untuk yang sedang dilanda krisis kepercayaan diri dan membutuhkan semangat dalam berjuang menggapai impian. 



NEGERI TERDAHULU



Kutemukan secercah indahnya kehidupan
Begitu asri permai  pancarkan kesejukan
Negeri yang lukiskan keindahan surgawi
Hadirkan teduh tentram di hati..

Limpah ruah kekayaan Negeri dikandung
Entah siapa menggarap tanpa rulung
Limpah ruah hasil Negeri telah dikantung
Namun, pelestarian tiada didukung

Negeriku merintih..
Menangis harapkan balas kasih..
Tiadakah para pemimpin indahi?
Negeriku mohon haknya dipenuhi!

Hatiku luluh..
Tangis Negeriku lirih seperti tiada berarti
Hatikupun terenyuh..
Tiada dosa ia tega dikhianati

Negeriku pun coba bangkit kembali
Tanpa pamrih namun tiada kasih
Bukanlah Negeriku dahulu yang asri alami
Tiada lagi lirih maupun hati luluh terenyuh..

Entah mereka tak  sadari atau memang tak peduli?
Tiada bukti terapkan bakti,  ruahan sumber daya telah digarap!
Entah mereka tak sadari atau  memang tak peduli?
Negeriku terdzalimi, tanpa harap tanggung jawab!

El’s
February 02, 2013

Cleopatra Surga




Nuansa bening lukiskan semesta
Harum syurga semerbak menerka
Perlahan ku buka mata
Senyum manis indah menyapa

Wahai Adinda.. Kamu kah  itu?
Indah syair kurangkai sekejap
Bak indah mata yang tak henti ditatap
Segala indah surgawi seolah tergerai dihadap
Aku mendambamu penuh harap

Hari ketika waktu tiba dinanti
Aku seolah bersanding dengan mimpi
Kau jawab semua tanya dengan rekah senyum di pipi
Debar hati satukan dua jemari

Santunmu luluhkan amarahku
Baktimu tumbuhkan rinduku
Kesetiaanmu singgahi hampaku
Senyummu pancarkan sejatinya cinta untukku

Kau lukiskan keindahan dunia padaku
Kau hapuskan segala lara dari sedihku
Kau rajut kasih ketulusan untuk keturunanku
Kaulah Dinda.. Cleopatra syurga yang slalu kurindu..


                                                                      El’s
February 06, 2013

Lelaki Penggengam Hujan



Lelaki ini adalah Otak Staretegi Perang “Parit”
Di Madinah seorang Muslimah, telah mengambil hatinya
Bukan sebagai KEKASIH….
Tapi sebagai sebuah PILIHAN..

Pilihan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.
Menikah.

Iya hanya Menikah, jalan itu…
Tapi Madinah adalah tempat asing untuknya…
Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya
Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang….

Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah 
berbicara untuknya dalam khithbah…
Maka disampaikannyalah gelegak hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abud Darda’.
”Subhanallaah.. wal hamdulillaah..”, girang Abud Darda’ mendengarnya
Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan.

Maka setelah persiapan dirasa cukup, beriringanlah kedua shahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru tengah kota Madinah.

Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.

”Saya adalah Abud Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang utama di sisi Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam, sampai-sampai beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya. Saya datang untuk mewakili saudara saya ini melamar putri Anda untuk dipersuntingnya.”, fasih Abud Darda’ bicara dalam logat Bani Najjar yang paling murni.

”Adalah kehormatan bagi kami”, ucap tuan rumah, ”Menerima Anda berdua, shahabat Rasulullah yang mulia. Dan adalah kehormatan bagi keluarga ini bermenantukan seorang shahabat Rasulullah yang utama. Akan tetapi hak jawab ini sepenuhnya saya serahkan pada puteri kami.” Tuan rumah memberi isyarat ke arah hijab yang di belakangnya sang puteri menanti dengan segala debar hati.

”Maafkan kami atas keterus terangan ini”, kata suara lembut itu. Ternyata sang ibu yang bicara mewakili puterinya. ”Tetapi karena Anda berdua yang datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman. 

Namun jika Abud Darda’ kemudian juga memiliki urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”

Jelas sudah. Keterusterangan yang mengejutkan, ironis, sekaligus indah. Sang puteri lebih tertarik kepada pengantar dari pada pelamarnya! 

Itu mengejutkan dan ironis. Tapi saya juga mengatakan indah karena satu alasan; reaksi Salman. Bayangkan sebuah perasaan, di mana cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. 

Bayangkan sebentuk malu yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesadaran; bahwa dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya. Mari kita dengar ia bicara.

”Allahu Akbar!”, seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku serahkan pada Abud Darda’, dan aku akan menjadi saksi pernikahan kalian!”

Cinta memang tak harus memiliki…



Lelaki ini adalah Khalifah ke empat, setelah Usman bin Affan…
Dia memandang seorang bocah perempuan
Di pelataran rumah seorang sahabatnya…
‘Aisyah binti Thalhah.
Nama bocah perempuan itu…..

Maka berkelebatlah Kenangan
Tentang sahabatnya itu ….Thalhah

Thalhah lah lelaki yang mengatakan
Pada perang Uhud
“Khudz bidaamii hadzal yauum, hattaa tardhaa…”
“ Ya Allah, ambil darahku hari ini sekehendakMu hingga Engkau ridha.”
Tombak, pedang, dan panah yang menyerpih tubuh dibiarkannya, dipeluknya badan sang Nabi seolah tak rela seujung bulu pun terpapas.

Tapi ia juga yang membuat Arsy Alloh bergetar dengan perkataannya
Maka Alloh menurunkan firmanNya kepada Sang Nabi dalam ayat kelima puluh tiga surat Al Ahzab.

Ini di sebabkan
Ketika Thallhah berbincang dengan ‘Aisyah, isteri sang Nabi, yang masih terhitung sepupunya

Rasulullah datang, dan wajah beliau pias tak suka.
Dengan isyarat, beliau Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam meminta ‘Aisyah masuk ke dalam bilik.

Wajah Thalhah memerah. Ia undur diri bersama gumam dalam hati,
“Beliau melarangku berbincang dengan ‘Aisyah. Tunggu saja, jika beliau telah diwafatkan Allah, takkan kubiarkan orang lain mendahuluiku melamar ‘Aisyah.”

Maka bergetarlah Langit
“Dan apabila kalian meminta suatu hajat kepada isteri Nabi itu, maka mintalah pada mereka dari balik hijab. Demikian itu lebih suci bagi hati kalian dan hati mereka. Kalian tiada boleh menyakiti Rasulullah dan tidak boleh menikahi isteri-isterinya sesudah wafatnya selama-lamanya.”
(QS Al Azhab 53)

Ketika ayat itu dibacakan padanya, Thalhah menangis. Ia lalu memerdekakan budaknya, menyumbangkan kesepuluh untanya untuk jalan Allah, dan menunaikan haji dengan berjalan kaki sebagai taubat dari ucapannya.

Kelak, tetap dengan penuh cinta dinamainya putri kecil yang disayanginya dengan asma ‘Aisyah.
‘Aisyah binti Thalhah.
Wanita jelita yang kelak menjadi permata zamannya dengan kecantikan, kecerdasan, dan kecemerlangannya. 
Persis seperti ‘Aisyah binti Abu Bakr yang pernah dicintai Thalhah.

Cinta memang tak harus memiliki…



Lelaki ini adalah sebaik-baiknya Raja
Sepeninggal Khalifah ke empat Ali Bin Abu Thalib

Hatinya, bergetar dan ia tahu
Dia telah Jatuh cinta
Pada seorang Muslimah Sholeha…
Rakyatnya

Tak ada yang istimewa
Pada wanita itu dari segi kecantikannya
Justru itu lah yang membuatnya Jatuh Cinta

Maka dengan kekuasaanya
Ia menikahi wanita itu…

Tapi ia tak tahu
Ia tak pernah bisa
MENIKAHI HATI WANITA ITU……

Wanita itu telah melatakan hatinya
Pada pemuda desanya….

Hingga di keheningan malam
Di 1/3 terakhir
Terdengarlah olehnya
Bait-bait
Puisi dalam lantunan Doa….
Tentang kerinduannya
Pada pemuda desa itu…

Ia sadar
Ini adalah DEKLARASI JIWA istrinya
“Aku Tak Mencintaimu”

Maka dengan berat hati
Ia ceraikanlah istrinya

Lelaki ini adalah Muawiyyah bin Abu Sofyan
Duta pertama dari Rasulullah Saw
Yang datang dan melaporkan keadaan Kepulauan Nusantara
Kepada Nabi Saw

Cinta memang tak harus memiliki…



Lelaki ini adalah IDEOLOG IKHWANUL MUSLIMIN
Orang no 2 yang sangat berpengaruh setelah Hasan AlBanna, pada Harokah itu..

Ia adalah lelaki Sholeh
Dulu ia pernah jatuh cinta pada gadis desanya
Namun gadis desa itu menikah
3 tahun setelah Lelaki ini pergi belajar ke luar negeri untuk Belajar
hal ini membuat ia sedih
namun ia tak mau larut dalam kesedihannya

kisah cintanya ia mulai dari awal lagi. 
Ia kemudian jatuh hati pada Wanita Kairo. 
Meskipun tidak terlalu cantik,
Ia tertarik pada gelombang unik yang keluar dari sorot mata wanita tesebut.

Tapi pengakuan bahwa gadis tersebut pernah menjalin cinta dengan laki-laki lain, membuat runtuh cinta lelaki ini

Ia hanya ingin wanita yang benar-benar perawan, baik fisik maupun hatinya
Akhirnya Ia membatalkan menikahi gadis tersebut. 
Hal ini membuat Lelaki itu sedih cukup lama….

Sampai kemudian ia putuskan untuk menerima kembali wanita tersebut
Namun apa yang terjadi?? Ditolak. 
Inilah yang kemudian membuat lelaki itu menulis roman-roman kesedihannya.

Yang luar biasa adalah, Lelaki Ini sadar dirinya berada dalam alam realitas.
Bukan dalam dunia ideal yang melulu posesif, indah dan ideal.

Kalau cinta tak mau menerimanya, biarlah ia mencari energi lain yang lebih hebat dari cinta. “Allah”,

Energi itulah yang kemudian membawanya ke penjara selama 15 tahun.
Menulis karya monumentalnya Tafsir “Fi Zilaalil Qur’an” (dalam naungan al qur’an).

Dan Syahid di tiang gantungan. 
Sendiri!!!
Tidak ada air mata, tidak ada kecupan, tidak ada sentuhan wanita. 
Benar-benar sendirian!!

Lelaki ini adalah
SAYYID QUTHB

Lelaki yang Alloh Maha Tahu…
Bahwa dirinya Lebih di HAJATKAN LANGIT…
Daripada wanita bumi….

Cinta memang tak harus memiliki…


Pada Salman…
Pada Thalhah
Pada Mu’awiyyah
Dan 
Pada Sayyid Quthb

Kita belajar
Bahwa cinta itu harus di letakan di tangan
Bukan di hati
Karena sebelum deklarasi Akad di Ucapkan
Tak ada Hak pada dirimu….!!!
Tentang Wanita yang engkau cintai itu…..!!

Engkau hanya punya doa dan ikhtiar 
Selanjutnya biarlah Alloh yang menentukan akhir kisah kita…..

Salman, Thalhah, Mu’awiyyah, Sayyid Quthb
Adalah LELAKI PENGGENGGAM HUJAN

Tak ada air mata..
Untuk mengenang kegagalan cinta mereka

Yang ada adalah air mata
Dalam doa-doa mereka
Semoga Alloh memberikan gantinya yang lebih baik
Lebih dari segala-galanya..
Di banding wanita itu…..

Sahabat…
Engkau pun Lelaki Penggenggam Hujan
Maka
Jangan Bersedihlah…

Contoh Surat Perjanjian Pengurus Organisasi




SURAT PERJANJIAN PENGURUS OSPA

Bismillahirrahmanirrahim

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama               :
Kelas               :
Jabatan            :
Menyatakan bahwa saya berjanji sebagai pengurus OSPA putri periode 2010 / 2011 untuk :

1.      Berakhlaqul karimah untuk memberikan contoh uswatun hasanah kepada para santri
2.      Mentaati peraturan–peraturan pondok pesantren Asshiddiqiyah dan menjaga nama baik almamater
3.      membantu pesantren dalam menjalankan trilogi pesantren
4.      menjalankan tugas sebagai OSPA selama 1 periode kepengurusan
5.      bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan

Apabila saya melanggar janji – janji di atas saya siap di hukum seberat-beratnya sampai dengan  penonaktifkan secara tidak terhormat dari kepengurusan OSPA

Demikian surat perjanjian ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

                                                                                 Tangerang, …..Maret 2010
                                                                                       Yang membuat perjanjian,


                                                                              (....…………)


Contoh Tata Tertib Sidang Organisasi


TATA TERTIB SIDANG
MAJELIS PERMUSYAWARATAN SANTRI
ORGANISASI PONDOK PESANTREN
ASSHIDDIQIYAH II
PERIODE 2010-2011

Pasal 1
Ketentuan Umum
1.      Majelis Permusyawaratan Santri (MPS) merupakan majelis tertinggi Organisasi Santri Pondok Pesantren Asshiddiqiyah (OSPA)
2.      MPS melaksanakan sidang 1 kali dalam 1 periode kepengurusan

                                                                           Pasal 2
                                                                 Pelaksanaan Sidang

1.      Sidang MPS dilaksanakan pada tanggal 22 – 23 Januari 2011 di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Tangerang
2.      Panitia sidang MPS adalah panitia yang dibentuk berdasarkan musyawarah Badan Harian OSPA dan Pembina
                                                          Pasal 3
                                  Tugas dan Wewenang Sidang MPS

1.      Menetapkan agenda dan tata tertib sidang
2.      Mengevaluasi dan menilai laporan pertanggung jawaban kepengurusan OSPA sebelumnya
3.      Menetapkan AD/ART
4.      Menetapkan GBPK, Struktur dan Job Description kepengurusan OSPA
5.      Menetapkan agenda khusus dan agenda umum
6.      Menetapkan Presiden dan tim formatur OSPA periode yang akan dating

                                                                  Pasal 4
                                                               Pimpinan Sidang

1.      Pimpinan sidang adalah orang yang mengatur jalannya persidangan
2.      Pimpinan sidang berasal dari peserta sidang yang dipilih oleh peserta dakam sidang tersebut
3.      Pimpinan sidang terdiri dari 2 ketua dan 1 notulen sidang
4.      Pergantian pimpinan sidang diusulkan oleh peserta sidang

                                                                       Pasal 5
                                           Hak-hak dan Kewajiban Pimpinan Sidang

1.      Hak-hak
a.    Mempersilakan peserta untuk bicara
b.   Memberikan sanksi bagi peserta yang melanggar tata tertib sidang
c.    Menunda sidang berdasarkan persetujuan peserta apabila diperlukan
2.      Kewajiban-kewajiban
a.    Memimpin jalannya persidangan untuk mencapai kemufakatan
b.  Berusaha mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda, menyimpulkan pembicaraan dan memposisikan persoalan yang sebenarnya serta mengembalikan jalannya sidang pada pokok pembicaraan
c.    Menandatangani berita acara persidangan



                                                        Pasal 6
                                                 Peserta Sidang
Peserta sidang terdiri dari:

1.      Peserta umum, yaitu: Seluruh Pengurus OSPA, delegasi kelas dan delegasi badan semi otonom OSPA
2.      Peserta khusus, yaitu: Pembina OSPA, Alumni OSPA, dan tamu undangan

                                                                            Pasal 7
                                                       Hak – hak dan Kewajiban Peserta

1.      Hak-hak
a.      Peserta umum memiliki hak bicara dan suara
b.     Peserta khusus memiliki hak bicara

2.    Kewajiban
a.      Peserta wajib mengikuti sidang MPS III dan hadir tepat waktu
b.     Mengenakan pakaian yang rapih dan sopan
c.      Bersikap tenang, tidak membuat gaduh dan tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kelancaran sidang
d.     Memintaizin kepada pimpinan sidang ketika ingin meninggalkan sidang dengan alasan yang jelas
e.      Mentaati semua tata tertib sidang            

                                                                             Pasal 8
                                                  Tata Cara Pengambilan Keputusan

1.      Pengambilan keputusan dilakukan dengan musyawarah untuk mencapai kemufakatan
2.      Apabila tidak menemukan kesepakatan maka dilakukan lobbying antara pihak yang terkait dengan waktu yang ditetapkan
3.      Apabila tidak ditemukan kesepakatan maka dilakukan voting

                                                            Pasal 9
                                                    Quorum Sidang

1.      Sidang dinyatakan sah apabila dihadiri minimal 2/3 dari peserta sidang
2.      Apabila quorum sidang belum terpenuhi, sidang ditunda 1x5 menit untuk kemudian dianggap sah

                                                            Pasal 10
                                                      Sanksi-sanksi
Peserta yang melanggar tata tertib sidang akan mendapatkan sanksi-sanksi dengan urutan sebagai berikut:
1.      Diperingatkan secara lisan
2.      Diperingatkan secara lisan dan tegas
3.      Dikeluarkan dari sidang oleh pimpinan sidang
                                                            Pasal 11
                                       Peraturan-peraturan Tambahan
1.      Hal-hal yang belum dibahas akan diatur kemudian berdasarkan kesepakatan peserta sidang
2.      Hal-hal yang telah disepakati sebagai keputusan sidang harus ditaati oleh setiap peserta sidang

Contoh Job Description Organisasi


JOB DESCRIPTION
ORGANISASI SANTRI PONDOK PESANTREN ASSHIDDIQIYAH II
BATU CEPER TANGERANG
Presiden
1.      Menjamin jalannya program kerja OSPA
2.      Bertanggung jawab kepada Pembina

                                                      Wakil Presiden I

1.      Mengambil kebijakan dan bertanggung jawab atas departemen – depatemen yang dibawahinya dengan persetujuan Presiden
2.      Membantu ketua atas jalannya proker OSPA
3.      Menggantikan posisi Presiden disaat Presiden berhalangan

                                                      Wakil Presiden II

1.      Mengambil kebijakan dan bertanggung jawab atas departemen – departemen yang dibawahinya dengan persetujuan Presiden
2.      Membantu ketua atas jalannya proker OSPA
3.      Menggantikan posisi Presiden disaat Presiden berhalangan
                                                            Sekretaris Umum
1.      Betanggung jawab atas administrasi OSPA
2.      Bertanggung jawab pada Presiden
                                                           Bendahara Umum
1.      Bertanggung jawab atas keluar masuknya segala keuangan OSPA
2.      Bertanggung jawab kepada Presiden mencari trobosan pengadaan dana OSPA

                                                    Departemen Ibadah

1.      Menggerakkan santri dalam kegiatan yang berhubungan dengan ibadah
2.      Memberikan ta’ziran bagi santri yang melanggar peraturan departemen ibadah
3.      Bekerja sama dengan departemen lain
4.      Mengadakan rapat evaluasi dan koordinasi ibadah
5.      Mengadakan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam)
6.      Bertanggung jawab kepada Presiden

                                       Departemen Olahraga

1.      Menggerakkan santri dalam kegiatan keolahragaan
2.      Memberikan ta’ziran pada santri yang melanggar peraturan departemen olahraga
3.      Bekerja sama dengan departemen lain
4.      Mengadakan rapat evaluasi dan koordinasi departemen olahraga
5.      Bertanggung jawab kepada Presiden

                                                 Departemen Kebersihan

1.      Membantu pesantren dalam menciptakan lingkungan pesantren yang bersih dan sehat
2.      Mengontrol dan bertanggung jawab atas keberadaan alat – alat kebersihan
3.      Memberikan ta’ziran bagi santri yang melanggar departemen kebersihan
4.      Bekerja sama dengan departemen lain
5.      Mengadakan rapat evaluasi dan koordinasi departemen kebersihan
6.      Bertanggung jawab kepada ketua

                              Departemen Kreasi (Kreatifitas Seni dan Informasi)

1.      Menyediakan media cetak yang mengandung informasi bagi santri
2.      Menyalurkan kreativitas dan bakat santri
3.      Mengadakan acara yang dapat menghibur santri
4.      Memberikan ta’ziran bagi santri yang melanggar departemen kreasi
5.      Bekerja sama dengan departemen lain
6.      Mengadakan rapat evaluasi dan koordinasi departemen kreasi
7.      Bertanggung jawab kepada Presiden

                                                   Departemen keamanan

1.      Membantu semua kegiatan yang berhubungan dengan OSPA dan keamanan pesantren
2.      Memberikan ta’ziran bagi santri yang melanggar peraturan departemen keamanan
3.      Bekerja sama dengan departemen lain dan pihak – pihak terkait
4.      Mengadakan rapat evaluasi dan koordinasi departemen keamanan
5.      Bertanggung jawab kepada Presiden
                                                      Departemen Bahasa
1.      Membantu pesantren dalam menciptakan suasana berbahasa resmi
2.      Memberikan ta’ziran bagi santri yang melanggar program departemen bahasa
3.      Bekerja sama dengan departemen lain
4.      Mengadakan rapat evaluasi dan koordinasi departemen bahasa
5.      Bertanggung jawab kepada ketua
                                                      Departemen Ekskul
1.      Mewadahi santri dalam kegiatan ekskul
2.      Bekerja sama dengan departemen lain
3.      Mengadakan rapat evaluasi dan koordinasi departemen ekskul
4.      Memberikan ta’ziran bagi santri yang melanggaar peraturan departemen ekskul
5.      Bertanggung jawab kepada Presiden



                     Depatemen Pendidikan

1.      Membantu pesantren dalam KBM baik formal maupun non formal
2.      Memberikan ta’ziran bagi santri yang melanggar peraturan departemen pendidikan
3.      Bekerja sama dengan departemen lain
4.      Mengadakan rapat evaluasi dan koordinasi departemen pendidikan
5.      Bertanggung jawab kepada Presiden