3 Oktober 2018

Game Level 11 #Day10 Fitrah Seksual

Presentasi kelompok terakhir Group MUDSAY.. (Ibuk-ibuk MUDa penuh kasih SAYang)  Marlia  Umi Dian  Siti  Anisma Yessi Salam mudsayyyy MATERI  Tanya Jawab   Bund… mo tanya doooonkkk… Kenalan dolo deh sebut saja saya mak ijah  Dimateri dijelaskan ttg “Penanaman Adab Terhadap Anak” Nah… klo kasusnya seperti saya yg blm mempunyai privasi kamar ortu yg klo tidur pun keroyokan ber-5 sekasur tp kadang ayahnya yg ngalah sih pindah ke kasur depan scr sempit ye sekasur ber-5  itu bagaimana yak? Apakah disitu ada penyimpangan atau keterlambatan dalam menanamkan adab tersebut tadi?  #mohon pencerahannya ya bunda2 keceeehhh…   Bismillah.. Apabila anak itu belum tamyiz tidak mengapa tidur dengan orang tuanya. Jk anaknya sudah tamyiz tp bellum baligh pun tidak mengapa tidur dengan orang tuanya tp harus diusahakan terpisah tidurnya. Jk anak sudah baligh dan sudah tamyiz makan harus berpisah tidur dgn orang tua dikarena didalamnya terdapat hal yg bisa membangkitkan syahwatnya dan dia akan melihat berbagai kejelekan. Allohu ‘alam Untuk kondisi anak tidak bisa pisah kamar dgn ortunya,. Bisa disiasati dgn pisah tempat tidur.  Jd misal skrg ada ranjang besar untuk tidur bersama, mulailah dari membeli kasur kecil untuk anak.,jd anak masih 1ruang bersama kita. Awal Tidur masih bareng2 tp saat anak terlelap pindahkan dia ke kasurnya.. dan sounding perlahan saat dia mau tidur jk adik saatnya tidur terpisah dgn ayah ibu karena adik semakin besar., agar pertumbuhan adik bisa maksimal.  Atau untuk kasus mak ijah bisa yg mengalah ortunya.,anak2 sudah terlelap pindah ke kasur lain dalam 1 kamar atau beda kamar lebih baik jk memungkinkan. Jk ga bisa beda kamar.,untuk ranjang orangtua bisa di skat dgn kain gordyn/sejenis kain pembatas yg digantungkan dan bisa di tarik jk sedang tidak digunakan. Krn adab yg utama dalam hubungan suami istri memang baiknua tertutup dari anak2 walaupun dgn skat kain/lemari. Apakah disana ada penyimpangan atau keterlambatan dalam penanaman adab? insyaAlloh klo penyimpangan adab tidak.,tp mungkin ada keterlambatan. Anak2 sewajarnya mulai diajarkan untuk berpisah kamar mulai umur 3th,. Diharapkan 5th sudah bisa tidur sendiri tanpa ditemani orangtua. (Sumber : Buku anakku ! Sudah tepatkah pendidikannya? Mushtofa al ‘adawi)   mba Yeni Assalamualaikum mba dian Mau tanyak: Bagaimana solusi nya menurut anda,,jika kondisi rumah yang tidak memungkinkan untuk pisah kamar (rumah hanya sepetak) sedangkan anak sudah 7 tahun sehingga adab tersebut bs berjalan dengan semestinya? Tengkyuuu  JAWAB :   Sama dgn pertanyaan no.1  Menambahkan saja..  Anak perempuan lebih diprioritaskan dalam memiliki kamar sendiri jk sudah baligh dan tamyiz, karena daerah aurat perempuan lebih banyak dan perempuan lebih sensitif dan pemalu. Sedangkan anak laki2 bisa tidur dimana saja (contohnya: ruang keluarga/ ruang tamu)  (Sumber : Pernik-pernik Rumah Tangga Islami, ust.Cahyadi)  link ini bs jd refrensi ttg tips and tricks tuk pisah kamar anak Mungkin bisa ditambahkan link ini untuk kiat2 pisah kamar. https://free.facebook.com/notes/yuk-jadi-orangtua-shalih/bagaimana-cara-memisahkan-tempat-tidur-anak/10150138599300700/?_rdc=1&_rdr  Idealnya dimulai latihan dr 3y. Atau saat mulai sapih. Karena pisah kamar gak ujug2 langsung bisa. Apalg klo sebelumnya udah betah sekamar sama ortu. Memang agak beda budaya Asia dan barat. Di barat mereka sdh membiasakan pisah kamar dr bayik ‬ Assalamualaikum Mba Dian n team Saya totoro mau numpang nanya sbb: Bagaimana menyikapi anak yg tidak diajarkan adab dalam keluarga, karena di dalam keluarga tsb membebaskan segalanya (dengan kata lain tugas ortu hanya membesarkan anak tp tidak memiliki ilmu)  Bila itu tetangga kita maka penuhi hak hak tetangga seperti 1. Tidak mengganggu 2. Menjaga dari org yg ingin berbuat jahat 3.Bergaul dengan baik kepadanya  4. membalas kekasarannya dgn lemah lembut Sumber: Tarbiyatul Aulad h. 230  Point 3 dan 4 tetap bersikap baik dan mungkin mereka belum tahu ilmu mendidik anak, perlahan dan sedikit sedikit sebagai org terdekat misalnya sering berbagi kebaikan sehingga mereka berempati dan perlahan lahan mau diajak kpd kebaikan Dan doakan orangtuanya mbk. Karena kekuatan doa luar biasa, seperti mengayuh sepeda, pelan tapi pasti sampai tujuan. Tambahan dari pengalaman mbk Yessy Ini aku ngalamin banget  Salah satu cara mensiasatinya ketika anak tsb main ke rumah, kita ajarin anaknya, kyk mau masuk rumah salam dulu, mau buka kulkas ijin dulu, mau ambil mainan bilang dulu dan beresin lagi setelahnya. Trus kalo lagi main ke rumah temennya, kita pesenin dulu ke anak kita hal2 tsb di atas tadi, kalo temennya ngajak main di dalem kamar ortunya, anak kita gak boleh ikut masuk. Kalo anak terpaksa main di kamar anak temennya krn mainan atau buku disana semua, pintu harus selalu terbuka dan sering2 ditengokin. #Fitrah_seksualitas #game_level11

1 Oktober 2018

Game Level 11 #Day9 Fitrah Seksual

Fitrah Seksualitas Orang tua VS Anak, Manakah yang harus Lebih dulu dijaga?* 2⃣ Pengertian Fitrah seksualitas : bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai laki-laki sejati atau perempuan sejati. #Pada tahap selanjutnya, pengenalan yang benar terhadap fitrah ini akan menuju pada fitrah keluarga. Setelah fitrah keluarga terbangun, maka manusia yang mengenal fitrah gender/seksualitasnya dengan benar akan mampu mendefinisikan diri mereka pada peran keayahbundaan dengan tepat. (Harry Santosa, FBE).# # Fitrah seksualitas memerlukan kehadiran, kedekatan, kelekatan anak sejak lahir sampai usia 15 tahun dengan figur ayah dan ibu secara utuh dan seimbang.# 3⃣ Perbandingan Fitrah peran Ayah dan Fitrah Peran ibu … Ayah ● konseptor visi dan misi ● pembangun sistem berfikir ● penegak profesionalisme ● The person of “tega” ● lambang maskulinitas ● sosok pemimpin ● sang pelindung … Ibu ● pelaksana visi dan misi ● ratu lemah lembut ● sang pembasuh luka ● lambang feminitas ● pembangun hati dan rasa ● berbasis pengorbanan ● pemilik moralitas dan nurani 4⃣ Mungkinkah Fitrah seksualitas orang tua bisa keluar dari jalurnya?? Apa sebabnya??? 1. gaya hidup yg salah & Lingkungan yg kurang baik. # Lingkungan yg salah bisa berupa teman2 suami atau istri yg memiliki kebiasaan buruk yg berhubungan dgn penyimpangan perilaku# 2. Trauma dengan org tua saat kecil. # seorang ayah atau ibu yg memiliki trauma dgn org tuanya saat kecil bisa memiliki sifat buruk yg sama dgn org tuanya. Dan mengulangi kesalahan yg sama dgn pasangannya# _Karena Penyimpangan seksualitas bukanlah bawaan genetis_ #Sehingga orang tua sangat mungkin utk menumbuhkan, menjaga dan membentengi anak2nya thd penyimpangan seksual# 5⃣ Untuk menghindari penyimpangan, ada beberapa cara komunikasi yg sesuai petunjuk Al Qur’an. Dengan komunikasi dan pembiasaan di keluarga agar anak bisa BMM ( Berfikir, memilih, Mengambil keputusan) dengan baik. Sehingga diharapkan anak menjadi ayah atau ibu yg sesuai dgn perannya. 6⃣ kapankah bisa dikatakan bahwa fitrah seksualitas ortu menyimpang atau keluar dari jalurnya?? – tanpa sadar memberi contoh gaya hidup salah #contohnya biasa bepergian dengan yg bukan Mahrom atau berpakaian tidak menutup aurat# – memperlakukan pasangan dengan buruk #memperlakukan pasangan dengan buruk bisa mengakibatkan trauma psikis pada anak2 jangka panjang, dalam hal ini kasus2 LGBT, kekerasan seksual dan penyimpangan lain bisa diakibatkan karena hal ini.# #saat orang tua tidak bisa menjadi contoh teladan yg baik bagi anaknya. serta tidak bisa menjalankan peran sesuai gendernya masing2, sadarlah bahwa proses menuju masalah telah dimulai# 7⃣ Kapan kah ortu memulai mengembalikan Fitrahnya yang sudah terlanjur keluar jalur? #saat org tua mulai menyadari ada yg salah dengan situasi dan kondisi dalam keluarganya, saat itulah ia harus segera mencari pertolongan, terus belajar dan memperbaiki fitrahnya.# 8⃣ Mengapa Fitrah seksualitas orang tua dulu yang harus dikembalikan/dipulihkan? 1. Karena sosok orang tua lah yg menjadi Role model pertama dan utama dalam kehidupan anak. 2. Juga menjadi Sosok yg akan mendidik dan membangkitkan fitrah seksualitas anak dari lahir sampai pra Aqil baliq. Rasulullah Sholawlahu ‘alaihi Wassalam Bersabda: _Tidaklah seorang bayi lahir kecuali dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi._ (H.R. Imam Bukhari) Bagaimana jika Fitrah seksualitas ortu terlanjur keluar dari jalurnya??? “siapakah” yang dapat membantu mengembalikannya??? 1. Pertolongan Allah. #Setelah niat yang kuat dari dalam diri, kuatkan ibadah dan tetap Istiqomah, karena Hijrah itu mudah, tapi Istiqomahlah yg berat# 2. Diri sendiri #Tetaplah optimis, karena Allah telah menginstall parenting pada tiap fitrah ayahbunda. Maka setiap malam sebelum tidur bermohonlah kepada Allah agar Ia mendidik anak-anak kita, serta mengkoreksi segala kesalahan dan kelemahan kita, sehingga kelak kita pantas untuk menjadi contoh yang baik untuk anak2 kita.# 3. Pasangan #kita butuh atau harus menjadi pasangan yg siap mendukung dan membersamai proses kembalinya kesadaran akan fitrahnya masing2# 4. Lingkungan yg mendukung, # dalam hal ini bisa lingkungan keluarga ataupun lingkungan sosial yg baik akan mendukung proses kembalinya fungsi fitrah org tua. 5. Orang2 yang dianggap ahli dan berkompeten dibidangnya, #misalnya ahli parenting, psikolog. Bisa juga dengan mengikuti kelas parenting ataupun komunitas tertentu, demi perbaikan diri# 9⃣ Tantangan yang dihadapi ketika mengembalikan fitrah ke jalurnya semula dan menjaganya: 1. Tantangan jaman 2. Kesibukan bekerja 3. Masih adanya masalah innerchild yg mengganggu fitrah peran ayah atau ibu yang ideal 4. Kekosongan salah satu figur misal single parent atau LDM 5. Rasa Iri dengan aktivitas pasangan. Allah berfirman: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Surah An-Nisa’ [4] : ayat 32) #berbagilah peran yang jelas atau bantulah pasangan menjalankan perannya dan berkomitmen melakukannya agar selalu sesuai jalurnya. hingga anak tetap mendapatkan sosok role model yg tepat sesuai fitrahnya sebagai laki2 atau perempuan.# ๐Ÿ”Ÿ Apa yang harus dilakukan orang tua untuk menjaga fitrah seksualitas anak agar tumbuh kembang sesuai jalurnya? siap membersamai anak dalam prosesnya belajar ttg Fitrah seksualitas nya ➡ Memberikan Cinta yang penuh usia 0-2 tahun. ➡Membangun kemandirian, keseimbangan rasio dan emosi, menumbuhkan kepercayaan diri, dan mengembangkan kekuatan dirinya di usia 3-7 tahun. Pada usia ini anak sudah bisa memastikan identitas seksualnya SAYA PEREMPUAN / SAYA LAKI LAKI ➡ fokus pendidikan gender usia 7-10 tahun; Mendekatkan anak perempuan pada ibunya dan anak laki-laki pada ayahnya. Karena bagi anak perempuan sumber belajar terbaik adalah ibunya, dan anak laki-laki akan banyak menyerap banyak hal dari lingkungannya yang bersumber dari ayahnya. Anak laki-laki belajar kepemimpinan, ketegasan dan kewibawaan dan berbagai sisi maskulinitas dari ayahnya. ➡ Ketika anak berusia 10-14 tahun mendekatkan anak laki-laki pada ibunya, dan anak perempuannya kepada ayahnya dengan tujuan agar anak perempuan memahami bahasa seorang laki-laki dan anak laki-laki memahami bahasa cinta perempuan. ➡Usia > 15 tahun fase penyempurnaan fitrah seksualitasnya dengan mengajarkan peran keayahbundaan terus menerus. 1⃣1⃣ _penutup_ “Saling menghormatilah dan mendukung fitrah pasangan supaya anak mendapatkan Role model yg baik. #karena Fitrah Seksualitas anak yg tumbuh dgn paripurna, kelak akan menjadi peran keAyahIbuan yg sejati. Peran keAyahan sejati bagi anak laki-laki dan keIbuan sejati bagi anak perempuan. Mereka masing2 akan beradab kepada pasangannya dan anak keturunan nya. _DAFTAR PUSTAKA_ Al Qur’an FBE Harry Santosa FP Yayasan Kita dan Buah Hati Google Tanya Jawab #presentasikedelapan 1⃣ Pertanyaan dari mba Neneng mida Bagaimana apabila dalam suatu rumah yg lebih berperan itu ibu. baik dalam mencari nafkah,pengasuhan maupun dalam hal mengatur &menentukan segala sesuatu? Sedangkan ayah lebih cenderung yang berperan sbg “asisten” ibu (dikarenakan ibu lebih cekatan/cakap dalam berwirausaha). Apakah bisa terjadi penyimpangan fitrah seksualitas pada anaknya? Perlukah orang tua menjelaskan keadaan & posisi yg seharusnya pada anak tanpa terkesan menyudutkan ayah? jawaban : Peran ayah dan ibu dalam suatu rumah tangga tetaplah harus seimbang walau mungkin si ibu yg harus mencari nafkah, tetapi akan lebih baik semua anggota dilibatkan sebagai tim misal si ayah, karena lebih banyak dirumah, lebih menghandle urusan admin dan packing skaligus membersamai anak Untuk keputusan seharusnya ada ditangan ayah stelah berdiskusi bersama ibu Kasus ini ada contohnya di link video https://youtu.be/cTGtiIrrNiw Ini Film pendek yang berkisah tentang pengasuhan orang tua. Ayah yang tidak bekerja melainkan Ibu dan Ibunya akhirnya stress lalu merasa lebih dari ayahnya dan perpisahan pun terjadi. Sang anak pun ternyata korban bully oleh temannya. Ada kata2 yang cukup menyayat hati *but I’m just a drop of water and I’m a grain of sand* *Aku hanyalah setetes air dan butiran pasir* Si ibu ngerasa superior karena menyokong semuanya dan akhirya meremehkan suami. Semua berpondasi dari Kekuatan Aqidah.. Kl memang terpaksa Kondisinya sang ibu yg memegang posisi lbh penting dlm wirausaha, pastikan anak2 tetap mendapati ayahnya sebagai IMAM ketika di rumah. Dan mendapati sang ibu menjadi sosok penyembuh luka dan menjadi madrasah pertama n utama dalam Rumah. Dalam kasus ini, sebenarnya sudah terjadi penyimpangan fitrah seksualitas dari salah satu orang tua, yg dimana seharusnya firah seorang ayah yg lebih berperan mencari nafkah dan mengayomi tapi disini malah ibu yg lebih banyak berperan, bukankan searusnya fitrah swksualitas dalam rumah tangga harus seimbang, dalam kasus ini tidak perlu orang tua menyampaikan keadaan atau posisi sebenarnya ke anak, tapi yg harus dilakukan adalah komunikasi antara ayah dan ibu agar dapat memperbaiki fitrah seksualitasnya dan membuat anak tidak mengikuti penyimpangan yg sudah dilakukan ayah ibunya 2⃣ pertanyaan kedua dari mba iis arifah Bagaimana menanggapi sikap org tua yg berfikir.. Anak bisa diajari dgn omelan dan sikap kasar.. Misal beranggpan. aahh dlu sy keras ke anak dan dia tumbuh baik2 saja… Jd skrg anak ke cucunya jg keras gak akan apa2.. Dan apa dampak terburuh yg mungkin akan terjadi bila anak tdk di didik sesuai fitrahnya.. jawaban : Ini berkaitan dengan Inner child yang belum selesai. Agak susah dibalikkan kejalur kalau ternyata si orang tua gak menyadari bahwa dulu sebenarnya dia merasa tersakiti dan merasa tidak terima diperlakukan seperti itu oleh ayah dan ibunya. Jaman memiliki pengaruh kuat pada pribadi seseorang. Akan tetapi syariat islam telah diturunkan oleh Allah untuk cocok dan relevan di setiap tempat dan waktu. Oleh karenanya, cukuplah kita pelajari bagaimana Islam membimbing orang tua untuk mendidik anaknya dengan baik dan benar. Prinsipnya tidak berubah, namun fasilitas dan sarananya saja yang menyesuaikan dgn jaman. Apakah Rasulullah mengajarkan dgn Omelan dan sikap kasar?? ☺ Jadi berusahalah untuk refleksi diri kita apa yg kita rasakan kala itu, perkuat Aqidah perbanyak ilmu Naudzubillah, dampak terburuk bisa jadi sang anak tdk akan perduli dengan org tuanya di saat tua nya. Contoh kasus ada orang tua yang meninggal didalam rumah dalam kondisi sendirian baru diketahui tetangga sekitar 3 hari setelahnya๐Ÿคง Selain diingatkan dgn teladan bagaimana Rasulullah, kita juga sebagai orangtua anak perlu memberi contoh bagaimana kita memperlakukan anak kita & justru berusaha banyak memberi kasih sayang lebih kepada kakek/nenek yang perilaku nya masih belum baik ini.. (mengisi tangki cinta beliau) karena mungkin juga, karena tangki cinta beliau masih perlu diisi, jd sulit memberikan cinta kepada sekitar.. sambil mendoakan juga.. kalau frekuensi nya jarang sih yaaa cukup disayang2 terus ditelpon, ditanyain kabarnya dll.. mungkin awalnya agak ‘aneh’ begitu ke orang tua/mertua (apalagi kalau pernah ada kejadian memarahi anak kita sendiri), insyaAllah dgn kita memahami posisi beliau & memaafkan akan lebih mudah ‘menyelesaikan emosi’ dan mengisi tangki cinta.. semoga Allah memudahkan usaha kita yaaa~ 3⃣ dan 4⃣pertanyaan dari mba Eka Mardila: di slide nya dijelasin ttg bentuk2 komunikasi menurut AlQur’an, mau dong penjelasan lebih lengkap beserta contoh nya..dan boleh dicontohin ngga yg peran ayah ‘tega’ itu gimana? dan ibu ‘pembasuh luka’ itu gimana? apakah disini berarti ibu ngga boleh tega dan ayah ngga boleh membasuh luka? jadi kalau ada ayah pembasuh luka & ibu tega apakah ini termasuk penyimpangan? aku belum kebayang sih sebenernya tega/pembasuh luka yg dimaksud kaya gimana.. jawaban: Untuk menghindari penyimpangan,kita harus sering berkomunikasi, ada beberapa cara komunikasi yg sesuai petunjuk Al Qur’an: 1. Qaulan Balighan (perkataan yang merasuk dan membekas dalam jiwa), 2. Qaulan Kariman (perkataan yang bermanfaat dan menjadikan pihak lain tetap dalam kemuliaan), 3. Qaulan Maisura (perkataan yang baik, lembut, dan melegakan), 4. Qaulan Ma’rufan (perkataan yang baik dan tidak menyakitkan) 5. Qaulan Layyinan (perkataan yang lembut, meyakinkan, dan rasional) 6. Qaulan Sadiidan (perkataan yang benar, jujur dan tepat sasaran) Contohnya saat memberikan do dan don’ts buat anak Misal makan permen hanya boleh satu kali seminggu bapak dan ibu harus kompak gak ada alasan gak tega Ayah yg jadi pengingat ibu yg pada umumnya gak tegaan, Jadi harus ada komunikasu yg baik dari ayah dan ibu agar penyampaian ke anaknya dapat, Dengan komunikasi dan pembiasaan di keluarga, kita berharap agar anak bisa BMM ( Berfikir, memilih, Mengambil keputusan) dengan baik. Sehingga diharapkan anak menjadi ayah atau ibu yg sesuai dgn perannya. Ada beberapa kasus dimana ayah yg harus lebih tega daripada ibunya Dan kenapa sang ibu menjadi pembasuh luka karena dia lebih sering bersama anak2nya dia yg harus bisa mengobati kekecewaan anaknya ktika ayahnya harus mendadak pergi dinas jika dikaitkan dengan pola asuh ya Tapi jika dikaitkan konteksnya dengan masalah diluar rumah ayah dan ibu bisa jadi pembasuh luka. secara fitrah ibu lbh lembut dan ayah lbh tegas dalam menyelesaikan masalah, supaya kedepannya sang anak bisa tegas menghadapi dunia. maaf terbayang g kl anak laki kita g enakan? gak bs memutuskan? trus di jaman “gila” skrg dgn lingkungan teman yg tidak bisa diprediksi. Peran tega itu lebih ke “Tegas” Ibu pembasuh luka saat “perasaan” anak terluka, saat2 ini kan agak sulit Kl ayah yg memberikan kelembutan n kasih sayang lebih dari sang ibu. Pembasuh luka sperti mendampingi anak2 di saat mereka bersedih, di saat hati mereka terluka, di saat mereka membutuhkan. selalu berusaha ada di samping mereka untuk sekedar mendengar, memeluk dan membasuh luka hatinya. 5⃣ Assalamualaykum. Kenalkan nama saya stephanie.. Ingin bertanya: Contoh kongkrit kesalahan fitrah seksual orangtua yg berdampak pada anak? jawaban : Contoh kongkretnya saya, saya tumbuh jadi wanita yang mandiri, berani ambil keputusan, keras, maskulin tapi juga sensitif didalam Karena dididik dengan ibu yang otoriter, keras juga labil emosi dan ayah yg fokus dinafkah, cenderung keras Ketika sudah menjadi orang tua Berani kepada suami, keras pada anak. Sebut saja si Ucok Ucok tumbuh dengan seorang ibu yg sudah pas fitrahnya tapi hilang sosok ayah Ayah fokus dengan nafkah jarang sekali membersamai anak Ketika menikah Sulit mengambil keputusan, lebih mudah down dan tidak enakan Contoh kongkrit kesalahan fitrah seksual orangtua yg berdampak pada anak? Penyimpangan Prilaku, maaf saya kenal seseorang laki2 yg terkena kasus LGBT krn ayah ada dan ayah tiada… maksudnya.. secara Fisik ada tapi tidak perduli, kasar dgn keluarga, kerja semaunya. sedangkan sang ibu pekerja keras, sangat dominan mengatur rmh… dengan usia ayah dan ibu berbeda jauh… sampai saat ini sang ayah sudah sepuh dan ibu yg tetap dominan, tidak sadar kesalahan ada pada pola asuh yg salah Tanggapan : Dr beberapa keluarga memang ada ibu yg bertukar peran dengan ayah krn memang kondisi tertentu atau memang kondisi yang memang tidak memungkinkan. Contohnya sang ayah mungkin sedang sakit parah sehingga tidak bisa menjalankan peran sbg pencari nafkah…… Nah, kemungkinan ibu akan terjun ke ranah publik, asal si ibu tetap bisa menjaga perannya dirumah insyallah semua masih bisa seimbang ya…. Jd apakah disini ada penyimpangan fitrah seksualitas? dan apakah kondisi yang dialami tidak bisa disampaikan ke anak2 dengan tetap mempertimbangkan usia misalnya….. Kalau begini contohnya, sudah berbeda kondisinya, yg dikatakan menyimpang itu kalau memang benar2 orang tua itu tidak sejalan dengan fitrahnya bukan karna faktor lain yg bukan dari dalam dirinya, kalau kasus seperti ini, berarti dilakukan dengan terpaksa, dan si ibu harus lebih belajar untuk tetap ada di fitrahnya dan menjadi peran tambahan sebagai ayah,serta bisa dengan menceritakan betapa hebatnya sang ayah saat beliau belum sakit. Hingga kelak anak gak tertukar atau menyimpulkan sendiri peran ayah dan ibu dewasa nanti. Terlepas dari peran yg dijalankan ibu, jika dalam keluarga ttp saling menghormati (respect each other) insyaAllah anak2 jg mengerti karena melihat role model orang tua dalam kehidupan sehari2 ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน Sering2 berrefleksi diri agar terjaga fitrah kita sehingga kita siap paripurna dalam mendidik dan menjaga fitrah anak2 kita. Saling menghormatilah dan mendukung fitrah pasangan supaya anak mendapatkan Role model yg baik. karena Fitrah Seksualitas anak yg tumbuh dgn paripurna, kelak akan menjadi peran keAyahIbuan yg sejati. Peran keAyahan sejati bagi anak laki-laki dan keIbuan sejati bagi anak perempuan. Mereka masing2 akan beradab kepada pasangannya dan anak keturunan nya. ๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน