26 September 2018

Game Level 11 #Day6 Fitrah Seksual

KELOMPOK 4 Merawat & Menumbuhkan Fitrah Seksualitas Anak Usia 0-7 Tahun Definisi Fitrah dan Seksualitas Fitrah adalah suatu kemampuan manusia yang di berikan oleh Allah Subhanahu wataa ‘ala sejak manusia di lahirkan ke dunia dan itu adalah anugrah. Sex menurut KBBI adalah jenis kelamin atau hal yang berhubungan dengan alat kelamin. Sedangkan seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas, yaitu dimensi biologis, sosial, psikologis, dan kultural. Dan menurut KBBI seksualitas adalah ciri, sifat atau peranan seks. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata fitrah diartikan dengan sifat asli, bakat, pembawaan perasaan keagamaan. Tiap-tiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Hanya bapak ibulah yang menjadikan Yahudi, Nasrani dan Majusi”.(H.R. Muslim). Fitrah Seksualitas Anak Tahap Usia 0-2 Tahun ● Perintah Allah Subhanahu wata'ala dalam Al Quran surah 2:233 untuk menyusui anak hingga 2 tahun. ● Di tahap ini anak laki-laki dan anak perempuan didekatkan pada ibunya. ● Tahap ini adalah masa menyusui, yang merupakan attachment awal. ● Seorang ibu fokus saat menyusui anaknya tanpa melakukan aktifitas lain no gadget, tv dll . Karena jika dilakukan, seorang anak akan merasa diabaikan atau neglected. Kelekatan ibu dan anak pada masa menyusui adalah modal dasar anak merasa disayangi, dicintai dan siap menghadapi dunia. Fitrah Seksualitas Anak Tahap usia 3-7 tahun ● Menurut Harry Santosa tahap ini adalah menguatkan konsep diri berupa identitas gender. ● Anak lelaki dan anak perempuan di dekatkan kepada ayah dan ibunya secara bersamaan. ● Kedekatan dengan ayah ibu akan membuat anak bisa membedakan mana laki-laki dan perempuan, sehingga mereka secara alamiah akan paham gender mereka apa dan kelak bisa menempatkan diri sesuai dengan gendernya. Ada hal-hal yang sudah harus diajarkan di usia 3-7 Tahun ini atau usia TK-SD diantaranya : Penguatan Gender Anak Umumnya di usia 0-2 tahun anak sudah dikenalkan tentang anggota tubuhnya dan jenis kelaminnya. Dengan bertambahnya usia anak, kembali orang tua memberi penguatan tentang jenis kelamin anak. Banyak cara yang bisa dilakukan orang tua untuk penguatan gender ini seperti bermain role play, membaca buku cerita atau bermain puzzle dan lain-lain. Mengenalkan Rasa Malu Pada Anak Laki-laki dan Perempuan Tidak membiasakan anak-anak walau masih kecil, bertelanjang di depan orang lain; misalnya ketika keluar kamar mandi, berganti pakaian, dan sebagainya. Dan membiasakan anak untuk selalu menutup auratnya. Tidak diperkenankan juga untuk mandi bersama anak atau misalnya kakak adik mandi bersama. Mengenalkan Aurat Menurut istilah fiqih, aurat berarti: anggota badan yang tidak boleh ditampakkan oleh lelaki atau perempuan kepada orang lain. Aurat wanita adalah seluruh badannya tanpa terkecuali. Sedangkan menurut sebagian ulama, kecuali muka dan kedua telapak tangan. Adapun aurat laki-laki adalah antara lutut sampai pusar. Anak yang berusia di bawah 7 tahun, aslinya belum wajib untuk menutup aurat. Namun pembiasaan untuk menutup aurat amat dianjurkan. Menutup aurat, selain berfungsi sebagai identitas seorang muslim atau muslimah, juga sebagai sarana untuk melindungi diri dari pelecehan seksual. Membiasakan Sejak Dini Memakaikan Pakaian Sesuai Jenis Kelamin Anak. Anak laki-laki berpakaian sesuai anak laki-laki dan anak perempuan pun sama, berpakaian sesuai anak perempuan. Disini peran orang tua sebagai role model anak-anaknya dalam hal berpakaian dan berasesoris. Menjelaskan Cara Membersihkan dan Merawat Organ Kelamin. Disini orang tua bisa mengajarkan bahwa kotoran dan air kencing adalah najis dan harus dibersihkan dengan istinja’ atau menggunakan air. Menjelaskan ke anak-anak bahwa anggota tubuhnya berharga dan mengajarkan cara melidunginya. sudah dikenalkan bahwa seluruh bagian dari anggota tubuhnya merupakan ciptaan dan pemberian Allah maka sudah seharusnya kita jaga dan syukuri. Terus sounding pada anak-anak bahwa anggota tubuh itu miliknya, tidak sembarangan orang boleh melihat dan menyentuhnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya preventif agar anak terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pelecehan seksual. Memperkenalkan kepada anak-anak tentang proses kehamilan Anak mulai bertanya mengenai kehamilan dan mulai memahami bahwa kehamilan hanya dialami oleh perempuan. Hendaknya orang tua menampakkan perhatian yang baik terhadap keingintahuan anak-anaknya. Orang tua bisa mengarahkan jawabannya kepada: (Sifat-sifat) Allah Sang Pencipta dan Kekuasaan-Nya. Jelaskan juga) tentang rezeki dari Allah untuk (si janin) yang hidup di perut ibunya. Si ibu juga bisa menjelaskan tentang ajal yang Allah tetapkan bagi si janin. Kemudian dengan kuasa Allah, Dia keluarkan si janin dari perut ibunya sebagaimana Dia “mengeluarkan” anak ayam dari telur. Mengenalkan ke anak-anak tentang anggota tubuh dan organ reproduksinya. Ajak si kecil mengenali bagian-bagian tubuhnya Tanamkan pentingnya menjaga tubuh. Bangun kebiasaan positif Biasakan anak berpakaian sesuai identitasnya Jangan membuatnya malu dengan hal-hal yang tak sepantasnya. Tantangan di Tahap Usia 0-7 Tahun • Maraknya pelecehan seksual diusia anak 0-7thn • Anak perempuan yang berkeinginan memakai pakaian seperti teman sebayanya padahal tidak sesuai dengan value/nilai dalam keluarganya • Maraknya penyebaran ideologi LGBT • Tontonan yang menampilkan laki2 menyerupai perempuan dan sebaliknya di TV atau Media Sosial • Menghadapi fase anak memainkan alat genital Fitrah Seksualitas Anak laki-laki dan stimulasinya sesuai tahap usia 3-7 tahun • Anak laki-laki harus dekat dengan ayah dan ibu (peran ayah dan ibu). • Pengenalan konsep Gender. • Mengenal nama dan fungsi anggota tubuh (secara luas dan ilmiah) serta batasan aurat bagi anak laki-laki. • Bagi anak laki-laki mengenal dan terlatih untuk menjaga auratnya (tidak dilihat orang lain, tidak disentuh orang lain) • Mengenal dan terbiasa berpakaian sesuai pakaian anak laki-laki (tidak memakai asesoris perempuan) • Mengajarkan dan mempersiapkan masa pubertas (mimpi basah) • Menjelaskan Cara merawat kesehatan dan kebersihan organ • Menjelaskan perubahan fisik dan hormon saat menjelang puber. • Mengajarkan anak menghargai dan melindungi tubuhnya sendiri • Jalin komunikasi yang baik agar timbul keterbukaan anak pada orangtua. Fitrah Seksualitas Anak perempuan dan stimulasinya sesuai tahap usia 3-7 tahun • Anak perempuan harus dekat dengan ayah dan ibu (peran ayah dan ibu). • Pengenalan konsep Gender. • Mengenal nama dan fungsi anggota tubuh (secara luas dan ilmiah) serta batasan aurat bagi anak perempuan. • Bagi anak perempuan mengenal dan terlatih untuk menjaga auratnya (tidak dilihat orang lain, tidak disentuh orang lain) • Mengenal dan terbiasa berpakaian sesuai pakaian anak perempuan (tidak memakai asesoris laki-laki ). Jika muslim dibiasakan untuk mengenakan hijab • Mengajarkan dan mempersiapkan masa pubertas (menstruasi ) • Menjelaskan Cara merawat kesehatan dan kebersihan organ • Menjelaskan perubahan fisik dan hormon saat menjelang puber. • Mengajarkan anak menghargai dan melindungi tubuhnya sendiri • Menjelaskan secara ilmiah mengenai proses kehamilan dan persalinan secara sederhana • Jalin komunikasi yang baik agar timbul keterbukaan anak pada orangtua. ๐Ÿค– Pertanyaan 1⃣dan2⃣ *Mba Dini K*, Kalau terlanjur adik kaka mandi bareng gmn? Sama2 laki2.. Iyaa jd anak aq 6th adek'a 2th.. AA'a suka pengen mandi bareng sama adek'a tp ttp aq yg mandiin adek'a sih.. Kdang suka mau mandi bareng gt.. *Mba Frisda* , Penjelasan apa yang dapat diberikan ke anak2 ketika kita mulai melarang mereka mandi bersama, baik dengan sekandung maupun sepupu. Karena yg pling berat tantangannya di sepupu Mereka suka aneh klw hal2 yg umum berbezee dengan kita, #presentasikelima ๐Ÿ’ *Jawaban* Menurut Dr.Fran Walfish seorang psikoterapis hubungan dan keluarga, secara umum usia paling baik untuk berhenti memandikan anak berbarengan dengan kakak atau adik dengan gender berbeda adalah *usia empat tahun.* Dr.Boyke menerangkan pula pada usia 5 tahun anak harus sudah dilarang untuk mandi bersama. Hal ini disebabkan karena pada usia ini organ reproduksi anak sudah mulai berkembang, sehingga anak mulai merasakan respons seksual. Anak pada usia ini juga sudah mulai tahu dan paham bagian tubuhnya dan orang lain. Pada saat mandi bersama (apalagi dalam kondisi tidak berpakaian sama sekali) anak akan mudah mengenali bagian-bagian tubuh milik saudara/temannya, bahkan tidak jarang terkadang menunjuk atau menyentuhnya. Selain itu tidak mandi bersama juga salah satu upaya untuk menjaga adab (dari fitnah) karena polosnya anak-anak seringkali menceritakan kejadian-kejadian yang dialaminya, termasuk aktifitas mandi bersama ini. Dikhawatirkan anak akan menceritakan aurat saudaranya kepada oranglain. Beberapa alternatif penjelasan yang bisa diberikan pada anak-anak misalnya, : ๐Ÿญ *Karena kakak sudah besar, harus mandi sendiri-sendiri, malu kan nanti auratnya kelihatan sama...* Menjelaskan konsep malu dan aurat boleh dilihat dalam kondisi darurat saja, insyaallah pelan-pelan anak akan memahami.. ๐Ÿญ Jika anak tetap ingin mandi bersama maka harus memakai pakaian dalam supaya tidak terlihat aurat kubronya. Wallahua'lambishawab ๐Ÿค–pertanyaan 3⃣ *Mba iis arifah,* #presentasikelima berapa batasan usia anak perempuan masih boleh dimandikan ayahnya? Dan bagaimana menjelaskan ke anak agar mereka mau tdk mandi sama ayahnya.. ๐Ÿ˜๐Ÿ‘๐Ÿป ๐Ÿ’ *Jawaban* Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz, pernah menjabat sebagai ketua Al Lajnah Ad Daimah, ditanya, “Aku pernah masuk kamar mandi bersama anak perempuanku yang berusia beliau 5 dan 7 tahun. Aku melakukannya dalam rangka untuk membantu mereka membersihkan rambut mereka. Apakah berdosa jika aku melihat aurat mereka?” Jawaban beliau rahimahullah, “Seperti itu tidaklah mengapa. Selama anak tersebut di bawah tujuh tahun, maka tidak ada aurat yang terlarang dilihat baginya, baik itu anak laki-laki maupun anak perempuan. Tidak mengapa memandikan atau membantu mereka ketika mandi. Semuanya tidaklah mengapa. Adapun jika anak tersebut sudah di atas tujuh tahun, maka jangan lakukan. Tutuplah aurat mereka dan jangan aurat mereka disentuh kecuali bila ada hajat. Kalau ada hajat, maka tidak mengapa jika ibu atau pembantunya memandikan mereka ketika anak tersebut belum bisa mandiri untuk mandi. Baca Selengkapnya : https://rumaysho.com/1833-ayah-melihat-aurat-puterinya.html ๐Ÿค– Pertanyaan 4⃣ #presentasikelima *Mba Aina,* Apa yg menjadi penyebab anak fase 0-7 tahun memainkan alat genitalnya? Apakah itu normal? Apakah karena rangsangan2 pergaulan, tontonan atau apa? Atau memang alamiah saja, wajarnya begitu... ๐Ÿ’ Bismillah, Apakah normal anak memainkan alat genitalnya? Berdasar literatur yang kami baca hal tersebut normal dan wajar dilakukan oleh anak usia 3-7 tahun. Menurut teori psikoanalisis pada usia 3 atau 4 tahun sampai usia 5tahunan, anak sedang berada pada fase phalic. Fase phalic merupakan sebuah fase dimana anak merasa kepuasan dan kenikmatan berada pada area organ genitalnya. Normalnya akan berhenti pada usia 5-6tahun. Meski hal ini wajar dan normal terjadi, terkadang ada orang tua yang "shock" lalu dengan mudahnya memarahi anak, namun bukan berarti pula orang tua membiarkan begitu saja. Orang tua tetap harus mengawasi dan memberi pengertian pada anak. Berikan pengertian pada anak secara perlahan bahwa tidak boleh memegang alat kelamin terus menerus atau menggesekkan pada benda lain karena khawatir akan terinfeksi kuman kotor dan bisa juga jadi sakit. Beberapa cara pengalihan atau komunikasi yang bisa orangtua lakukan diantaranya ; ๐ŸญAjak si kecil bermain dengan tujuan mengalihkan keasikannya ini ๐ŸญTanya dengan santai kenapa dia suka memegang alat kelaminnya, syukur-syukur sudah bisa komunikasi jadi kita bisa tahu jawabannya, ๐ŸญSering berikan pelukan, karena kemesraan dengan orang tua bisa membuat anak nyaman, sehingga dia gak perlu mengeksplorasi hal yang tidak penting tadi. ๐ŸญHendaknya diberitahu utk tdk memainkan alat kelamin atau menggesekkan alat kelamin ke benda lain krn nanti akan sakit dan kemungkinan tangan yang tidak bersih saat pegang-pegabg kelamin. ๐ŸญOrang tua tidak merespon secara berlebihan agar anak bisa terbuka bercerita apa yang menyebabkan ia menyentuh2 kelaminnya itu. ๐Ÿญ Hindari marah spontan saat melihat perilaku anak menyentuh kelamin. ๐Ÿค– Pertanyaan 5⃣ #presentasikelima *Mba Yeni,* Mengingat maraknya pemerkosaan yang dilakukan orang terdekat seperti ayah kandung .kakak. paman dsb.. Menurut anda kedekatan dan batasan yang seperti apa mengajarkan anak perempuan ke ayah dan sodara laki2nya?agar dapat menghindari kasus pemerkosaan yg d lakukan oleh orang terdekat.. ๐Ÿ’ *Jawaban,* Menurut kelompok kami, Untuk mengantisipasi terjadinya pelecehan seksual ataupun pemerkosaan diantara anggota keluarga, hal-hal yang bisa dilakukan ialah, ๐Ÿ Menguatkan pondasi agama dari anggota keluarga sejak dini, ๐Ÿ Memisahkan kamar anak perempuan dan laki-laki, ๐Ÿ Membiasakan anak perempuan (terutama menginjak usia remaja) untuk menjaga aurat meski didalam rumah *memakai pakaian yang sopan, ๐Ÿ Tidak mandi bersama / dimandikan meski oleh ayah sendiri ๐Ÿ Mengajarkan anak bagaimana cara melindungi diri (upaya-upaya preventif dalam kondisi darurat) ๐Ÿ "Mengamankan" anak dari lingkungan yg kurang kondusif. Misalnya tidak membiarkan anak perempuan hanya tinggal berdua saja dengan ayah sedangkan sang ibu bekerja jauh dari rumah (ex.TKW,) ๐ŸMembangun lingkungan yang tidak rawan konflik, karrna memiliki pengaruh yang tidak baik bagi anak-anak. ๐ŸBangun komunikasi yang baik dengan anak. Ajari si kecil untuk mengingat dan menceritakan kembali setiap kejadian yang dialaminya pada hari tersebut. #presentasikelima Ini juga Ada tips memberdayakan anak dari dalam dirinya Diantaranya :๐Ÿ‘‡๐Ÿป 1. Tumbuhkan rasa percaya diri anak, sehingga anak tidak mudah ditekan orang lain, memiliki daya tolak atau tidak mudah dirayu. 2. Ajarkan pendidikan seksualitas sejak dini. Perkenalkan anggota tubuh anak, dan tunjukkan bagian mana saja yang harus dilindungi dan tidak boleh disentuh, kecuali oleh mama, papa, atau dokter dengan didampingi mama-papa. 3. Bagian tubuh mana sajakah yang dianggap privat dan harus dilindungi itu? Paha, mulut, alat kelamin, dada, dan pantat/ dubur. 4. Jangan memaksa anak untuk memeluk atau mencium orang lain (sekalipun itu saudara dekat), apalagi jika anak tidak mau melakukannya. Bersalaman saja cukup (itu pun kalau dia tidak menolak, ya). Hal ini penting untuk menumbuhkan penghargaan dirinya atas tubuhnya sendiri dan menajamkan instingnya pada orang-orang sekitarnya. yg paling bawah setujuuu banget.. skrg gini, kenapa kita perlu sih sering2 ngobrol sama anak2 terus membangun kebiasaan cerita apa aja aktifitas, perasaan & review harian.. tujuannya ya untuk bisa mengingat menceritakan kembali dll sekaraaang, kalau kita masih ada respon2 ngagetin, rawannya di anak bisa mikir : ah ngapain gw cerita, ntar juga paling diomelin/diresein dll kenapa anak bohong? karena respon2 ngagetin tadi.. atauuu karena larangan2 otoriter yg ngga jelas kenapa dilarang nya dll jadi yuk mari yuk perbaiki pola komunikasi, kurangin (kalau bisa hilangin) komunikasi yg ngga memberdayakan.. biasakan : punya tujuan, mau ngomong apa sama anak, lalu atur strategi : ntar mau ngomong dgn tujuannya begini, cara nya gimana.. yaelah ribet mau ngomong pake strategi.. itulah kenapa Allah kasih kita otak utk mikir kan, buat dipake mikir strategi berkomunikasi biar efektif, efisien, ngga perlu merepet nada tinggi dll *ini ngomong sama cermin ya ekalucu

Tidak ada komentar: