22 September 2018

Game Level 11 #Day2 Fitrah Seksual

TANYA JAWAB ๐Ÿƒ Ikhwatun nisa Menurut data KPAI tahun 2017 bahwa kasus LGBT adalah kasus terbesar kedua di indonesia kan, berarti sudah banyak sekali orang yg terkena kasus LGBT ini, jadi Bagaimana Cara melindungi dan menjaga anak2 kita dari orang2 LGBT yang bisa kapan saja mereka temui di lingkungan sekitarnya? Bagaimana tanggapan dari kelompok 5. Terima kasih JAWABAN : Tentu saja fitrah seksualitas dan fitrah individualitas mereka harus dididik dan ditumbuhkan dengan sebaik baiknya melalui kelekatan yang mendalam bersama para orangtuanya sejak tahapan usia 0- Aqilbaligh di usia 15 tahun. Bonding time saat membersamai anak-anak yang baik dari ayah dan ibu inilah yang kelak menumbuhkan fitrah seksualitasnya dengan sempurna dan berjalan sebagaimana perannya nanti saat dewasa. cara melindungi dari LGBT: 1.bangun kedekatan dengan anak, karena dengan hubungan yg dekat dgn anak, insyaAllah anak akan terbuka & mau sharing sama kita. 2.hentikan kesalahan pengasuhan mulai saat ini, seperti mengancam kosong, labelling, dll karena ini bisa membuat kita menjadi orang tua yg inkonsisten di depan anak.. resiko nya jika ttp melakukan kesalahan pengasuhan : kata2 kita ngga ada artinya di mata anak (anak ngga percaya sama kita) 3.tumbuhkan rasa cinta kepada Allah dengan senantiasa menumbuhkan syukur.. dengan syukur maka akan tumbuh ketaatan, dengan sendirinya anak akan patuh pd aturan Allah 4.melakukan briefing/roleplaying, bagaimana sikap yg perlu kita tunjukkan kepada orang yg terkena penyimpangan seksual.. ini bisa disesuaikan dgn keluarga masing2.. jika merasa tidak bisa membantu, maka lebih baik dihindari drpd terpengaruh.. namun ttp ajarkan menghindar/menolak dengan cara yg sopan & ttp saling menghormati_ TANGGAPAN : Makasi mba2 kelompok 5 atas jawabannya, masalah pengasuhan ini mba yg masih harus belajar banget biar gak salah asuh, dan kedekatan anak dengan ayahnya jg masih harus dilatih, biar mau terbuka anak2 nya ya. JAWABAN: kunci kedekatan anak dengan ayah juga ada pada bagaimana ibu berinteraksi dengan menyenangkan dgn anak & ‘menularkan’ kebahagiaan tentang dekat dengan anak.. supaya ayahnya ngeces2 kepengen deket anaknya juga.. hindari : mengeluhkan perilaku2 anal di rumah yg membuat kita lelah.. jika ingin meminta pendapat dr suami utk bekerjasama maka selesaikan emosi & ajak brainstorming : menurut ayah solusi nya jika anak kita perilaku nya seperti ini gimana ya? ๐Ÿƒ Yeni Bagaimana memberikan pengertian ke anak jika lingkungan kebanyakan anak perempuan sedangkan anak sy laki2...karena pengaruh lingkungan sangat kuat yang dimana si anak selalu ikut main k anak2 perempuan tsb JAWABAN : 1. kita perlu buat aturan yg jelas di keluarga, mengenai permainan apa yg boleh & tidak boleh dilakukan bersama teman perempuan.. misalnya : main dandan2an, main makeup2an dll yg boleh main apa dong : contoh main sepeda bareng, main permainan tradisional dll 2. kalau aturan udah fix, jelaskan ‘why’ nya kenapa kita ngga boleh main dandan2an : karena make up dll itu hanya utk perempuan, sementara kakak laki2.. makeup bukan utk laki2 dll — boleh memasukkan value2 yg diinginkan sesuai value keluarga masing2 3. roleplaying bagaimana menolak ajakan jika diajak main perempuan & bagaimana cara mengajak main yg netral misalnya.. semua aturan yg ditetapkan perlu kita pikirkan baik2 skenario apa yg mungkin terjadi, kemudian ajarkan anak melakukan roleplaying 4. apresiasi anak jika berhasil bermain dengan baik dgn teman lawan jenisnya.. apresiasi tidak perlu yg materil misalnya : makan kue buatan bersama2, piknik ke taman dll 5. berikan teguran efektif, ingatkan pd kesepakatan/aturan & fokus pada solusi tentu mendampingi anak saat bermain jika memungkinkan.. jika tidak, buat aturan utk saling menceritakan apa yg terjadi saat anak tidak bersama kita. ๐ŸƒDhian Farrah Di poin usia 2-5th dijelaskan mengenai permainan anak perempuan dan laki-laki yang berbeda dan jk terbiasa utk dibedakan maka anak2 akan paham akan gendernya masing2. Saya menangkapnya begitu. Berarti memang seharusnya dibedakankah? Atau ada batasan tertentu mengenai hal ini? JAWABAN: Perlu dibedakan itu untuk permainan2 yg berhubungan dengan peran gender, tapi sebenernya ngga terlalu banyak sih permainan yg mesti dibedain gender nya.. beberapa di antaranya : - ketika anak laki2 main boneka, oke jika dia berperan sebagai ayah nya si boneka yg mengganti popok, memandikan dll.. yg ngga boleh : ya kalau anak laki2 nya menyusui si boneka nya, atau hamil - main dandan2an / salon2an.. ini cukup jelas ya udah dijawab di pertanyaan sebelumnya ๐Ÿƒ Halimah Bagaimana cara menghadapi anak Trouble Maker? JAWABAN : Menghadapi anak trouble maker. Setiap anak dimanapun berร da pasti bertemu dengan karakter pengganggu. * kuatkan mental anak untuk siap menghadapi lingkungan yang tidak diinginkan. * komunikasikan dg orang tua nya jadi gini, ini ‘rumus umum’ menghadapi perilaku anak yg ngga sesuai sebenernya (applied to every kids kayanya) 1. kita harus paham dulu bahwa anak itu fitrah nya baik.. jd perilaku yg menurut kita trouble maker ini pasti ada ‘alasan’ di balik itu.. bisa jd anak ini ngga ada temennya jadi cari perhatian atau kebanyakan nntn sinetron misalnya 2. kalau ketemu ‘alasan’ nya baru cari solusi nya sama2, kalau anaknya bukan anak kita, kita rapport building/pdkt dulu sama orangtuanya, trs ngobrol2 baik2 menyampaikan concern kita, sambil ditanya : apa yg bisa aku bantu? kalau orgtuanya ngga tertarik dgn solusi kita, ya kita deketin anaknya sambil nanti kita install2 value yg baik ke anak itu.. dgn berbagai cara yg possible kita lakukan 3. kalau anaknya anak kita, tentu kita cari solusinya sendiri dengan memperhatikan ‘alasan’ dibalik perilaku nya.. anak2 itu perlu kita bantu & masih bisa kita ajarin..

Tidak ada komentar: